Buku ini dirancang sebagai apresiasi kepada para insan kelistrikan Indonesia yang punya kewajiban mewujudkan komitmen bangsa, yakni menyediakan listrik untuk setiap warga bangsa di setiap jengkal bumi pertiwi, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sekalipun.
Upaya untuk mewujudkan komitmen tersebut tentulah menarik untuk divisualisasikan dan dikemas dalam sebuah buku yang tak lekang oleh waktu, untuk disimak sepanjang waktu. Oleh karena itu, kami memilih Arbain Rambey (fotografer HarianÂ Kompas, 1990-2019) untuk memimpin tim buku foto ini.
Terimakasih kepada jajaran direksi dan seluruh karyawan PLN (Persero) yang telah memberi perhatian penuh atas penerbitan buku ini. Terimakasih juga kami tujukan kepada Tim penyusun buku ini.
Perjalanan panjang kelistrikan di Indonesia yang diawali sejak 1945 mengisahkan begitu banyak tantangan sekaligus harapan dan optimisme. Di satu sisi listrik harus didapat oleh seluruh rakyat Indonesia, di sisi lain listrik harus dikelola secara efisien, dan memberi manfaat ekonomi bagi pembangunan. Dalam buku itu tergambar bagaimana upaya insan kelistrikan Indonesia, dalam hal ini PT PLN (Persero), mengupayakan listrik bisa mengalir tak hanya di kota, tapi hingga daerah yang dikategorikan 3T (Tertinggal, Terjauh, Terluar). Aneka medan yang sulit harus mereka terabas. Cuaca ekstrem juga harus mereka hadapi, demi semua rakyat Indonesia mendapatkan aliran listrik. Di sisi lain, digambarkan pula dalam buku ini bagaimana insan kelistrikan Indonesia melakukan upaya tiada henti untuk menghasilkan listrik yang berorientasi masa depan: ramah lingkungan, dikelola secara profesional, dan terdigitalisasi. Tanpa banyak narasi teks buku ini memberi gambaran menarik tentang aneka sisi kelistrikan Indonesia melalui foto yang diambil dan diseleksi dengan cermat. The long journey of electricity in Indonesia, which started in 1945 has numerous challenges as well as hopes and optimism. On one side, the electricity should be able to be enjoyed by every Indonesian citizen, on the other hand, the electricity should be managed efficiently, and provide the economic benefits for development. Throughout the book, it is illustrated how the efforts of Indonesian Electricians, in this case, PT PLN (Persero), ensure that the electricity could operate not only in the cities but also to the areas that are categorized as 3T (Front, Disadvantaged, Outermost). They have to overcome various challenging fields. They also have to face extreme weather, for the sake of every Indonesians to have access to electricity. On the other hand, it is also illustrated in this book how Indonesian electricians are making endless efforts to produce future-oriented electricity: environmentally friendly, professionally managed, and digitalized. Without much text narration, this book provides an interesting picture of the various sides of Indonesian electricity through a carefully taken and selected photographs.

Menerangi Indonesia Membangun Bangsa

Buku ini merupakan sebuah antologi yang memuat narasi analitis dinamika antara 3 variabel utama, yakni dakwah, millenial dan media sosial. Pengantar buku ini diawali dengan pembahasan mengenai fenomena post-truth yang saat ini sering ditemukan pada komunikasi melalui kanal media sosial ditengah masyarakat. Post-truth digambarkan sebagai keadaan dimana fakta-fakta yang objektif tidak mampu mempengaruhi opini publik melainkan lebih mengedepankan emosi dan kepercayaan pribadi. Hal yang saat ini banyak terjadi di kanal media sosial dimana setiap individu dapat mengemukakan opininya berdasarkan fakta atau realitas kebenaran menurut penafsiran pribadi. Sayangnya banyak dari opini tersebut ditelan mentah-mentah tanpa verifikasi (tabayyun).
Selanjutnya buku ini membahas mengenai pemanfaatan media sosial online untuk berbagai kebutuhan, khususnya dalam menyampaikan ide dan pesan yang berkaitan dengan dakwah keislaman. Melalui media sosial, dakwah yang bertujuan untuk menyampaikan (tabligh) risalah atau pesan ilahiah dengan menggunakan kata-kata dilakukan menggunakan metode audio maupun visual. Dakwah secara online memungkinkan untuk menjangkau audiens yang lebih luas tanpa batasan ruang dan waktu. Meskipun dirasa besar manfaatnya, namun media sosial online membawa sejumlah permasalahan baru yang sebelumnya belum ditemukan pada media sosial analog. Permasalahan utama terletak pada disinformasi konten-konten media dakwah yang berasal dari sumber yang tidak kredibel.
Buku ini memberi pesan agar media sosial harus dikelola secara bijak melalui pemilihan sumber informasi yang akurat dan terpercaya serta penggunaan bahasa dan kosakata yang tepat, untuk memastikan bahwa infomasi dakwah yang akan disebarkan dapat diterima secara baik oleh target dakwah.

Sosial Pedia : efektivitas yang melupakan tujuan dari aktivitas

Bagian buku ini mulai dengan bahasan praktik dan analisis instrumen depan, yaitu gender. Kemudian, dengan ilustrasi sejarah dan fungsinya, gamelan sekaten dilihat keunikan musikalnya. Karena keterbatasan wilayah nada tiap instrumen yang hanya satu oktaf, dalam memainkan gending musisi harus memecah konsentrasi pada lagu gending berwilayah luas di satu pihak, dengan lagu instrumen dengan keterbatasan luas oktaf di lain pihak. Kemudian elaborasi sejarah gending kalunta dilengkapi nama-nama makna gending dan pemberian nama gending ini oleh penciptanya.

Hayatan Gamelan : Kedalaman Lagu, Teori, dan Perspektif 

Ensiklopedia Nusantara Sulawesi merupakan salah satu edisi dari ensiklopedia nusantara, Berisi informasi yang dari seluruh provinsi di pulau sulawesi mudali dari sejarah provinsi, arti lambang pemerintahan, wilayah provinsi, rumah adat, alat musik, senjata tradisional, pakaian adat, makanan khas, flora dan fauna, tempat wisata, seni tari, tarian tradisional serta pahlawan-pahlawan. Anak-anak akan suka membacanya karena disertai gambar yang berwarna serta tulisan yang besar dan jelas.

Ensiklopedia nusantara 

Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Belajar mengenai bahasa pada hakikatnya adalah belajar mengenai komunikasi sehingga pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para pebelajar dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan hal ini sesuai dengan Kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek yaitu membaca, berbicara, menyimak dan mendengarkan. Buku ini disusun agar guru dapat memilih strategi pembelajaran bahasa yang tepat sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Dan untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa tersebut harus mengetahui prinsip kerja bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran serta menjadikan aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajaran.
Â

Konsep dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah

Buku ini merupakan hasil pengembangan dari karya tulis penulis saat menyelesaikan studi di Strata 1 Jurusan Tafsir-Hadits di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universtias Islam Negeri Sunan Kalijaga.Â 
Buku sederhana ini berusahan untuk menawarkan sebuah konsep pemahaman tentang bagaimana semestinya kita bersikap yang semestinya sesuai dengan koridor syariat terhadap agama yang baik, tentunya kita dituntut untuk menjadi seorang muslim yang taat dan kuat secara aqidah. Pun demikian, di sisi lainnya, karena kita hidup di tengah pluralitas, kita pun dituntut untuk bersikap toleran dengan segala perbedaan yang ada, sebagai wujud lilâ€™alamin-nya Islam. Karya ini bukanlah segalanya, di sana-sini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka, menjadi kebanggan tersendiri ketika saran dan kritik yang konstruktif, pembaca tujukan kepada penulis. Dengan harapan rahmat dari ridho-Nya, semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penulis berharap, karya sederhana ini mampu melahirkan inspirasi dan temuan-temuan baru untuk pengembangan studi al-Qurâ€™an dan hadis serta kajian keislaman pada umumnya. Karena, dengan upaya itulah kita lebih berarti di tengah putaran masa.

Pluralisme Agama dalam Perspektif Islam [: : Studi Kritis atas Perkembangan Pemikiran Islam di Indonesia]

Ensiklopedia mengenal sains : seri geografi ini menyajikan pengetahuan dasar lengkap tentang sains dan teknologi, dapat dibaca oleh anak dan pelajar untuk dapat membentuk menjadi ilmuwan muda. dimulai dari informasi apa itu Geografi fisika, Dunia kehidupan, geografi manusia dan dunia peta yang mengagumkan. dilengkapi dengan glosarium agar memudahkan pencarian dengan kata kunci indeks, foto dan ilustrasi.

Judul	Ensiklopedia Mengenal Sains : Geografi 6
Penulis	Wendy Horobin and Caroline Stamps ; senior editor, Caroline Stamps ; pengalih bahasa, Reynaldo Krissancha A, Febe Fenyta S.; penyunting, Dewi Susiloningtyas, S.Si., M.Si., F. Yulianto, M. Surianto
Penerbit	Jakarta: Aku Bisa
Tahun Terbit	2013
ISBN
Uraian	Ensiklopedia mengenal sains : seri geografi ini menyajikan pengetahuan dasar lengkap tentang sains dan teknologi, dapat dibaca oleh anak dan pelajar untuk dapat membentuk menjadi ilmuwan muda. dimulai dari informasi apa itu Geografi fisika, Dunia kehidupan, geografi manusia dan dunia peta yang mengagumkan. dilengkapi dengan glosarium agar memudahkan pencarian dengan kata kunci indeks, foto dan ilustrasi.
Sumber	https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1248933

Detail Buku

Ensiklopedia Mengenal Sains : Geografi 6

Deskripsi Buku