Sejak dahulu, wakaf telah menjadi hal yang membudaya di masyarakat agamis di Indonesia. Masyarakat di desa lebih mengenal istilah wakaf contohnya dengan melakukan prosesi pewakafan tanah untuk membangun masjid, musala, sekolah dan sebagainya. Proses ikrar wakaf kedua belah pihak yang terjadi bersifat sederhana tanpa pencatatatan dimana hal tersebut dahulu tidak dimungkinkan. Sesuai namanya, wakaf undercover bukan serta merta bersifat rahasia, namun keadaan saja yang memaksakan penamaan undercover melekat padanya. Keadaan itu boleh jadi dikarenakan sebab kesengajaan atau ketidaktahuan wakif bahwa dirinya berperilaku wakaf, harta benda yang diwakafkan maupun tujuan pasti akan benda itu dimanfaatkan. Beberapa faktor yang penyebab hal tersebut dikarenakan pertama, faktor administratif, dimana stigma administratif dirasa berbelit dan harus melalui beragam birokrasi sehingga menimbulkan keenganan dari masyarakat. Faktor teologis, dimana keyakinan terhadap ajaran agama yang mengajarkan untuk tidak memperlihatkan kebaikan yang dilakukan. Faktor psikis yang disebabkan oleh persoalan terkait kondisi ataupun watak yang melekat pada diri wakif maupun nadzir. Faktor ekonomis khususnya untuk wakaf berbentuk uang tunai kepada lembaga keungan syariah penerima wakaf yang terkendala ketentuan jumlah nominal wakaf. Dan yang terakhir faktor kepraktisan dimana wakif tidak tertarik dengan proses administratif yang â€œberbelitâ€ yang bukan merupakan gaya filantropi yang disukai dalam berwakaf. Buku ini mencatat peristiwa ragam wakaf siri yang terjadi di pedesaan dan melihat dari faktor yang melatari alasan wakaf tersebut, wakaf undercover masih menjadi tradisi di kehidupan masyarakat. Pada sisi tertentu, sistem model ini tidak â€œterjangkauâ€ oleh pemerintah. Namun begitu wakaf model ini senantiasa hidup dan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Wakaf undercover : gaya Filantropi orang desa

Terdapat banyak kisah wanita-wanita Indonesia yang mempunyai lika-liku di jaringan Prostitusi Jepang. Berawal dari iming-iming pekerjaan sebagai artis (entertainer) di Jepang, banyak wanita yang terjerat dengan mudahnya oleh pekerjaan yang ditawarkan dengan bayaran yang tinggi. Jika hemat, wanita tersebut dapat membawa pulang uang sebesar Rp. 65 juta dalam waktu 6 bulan. Namun yang manis hanyalah kata di bibir. Beberapa wanita yang pulang dari Jepang mengaku tertipu. Jam kerja yang dijalankan jauh lebih berat dari yang dijanjikan. Uang yang dijanjikan pun baru bisa didapat setelah 6 bulan bekerja dengan susah payah. Tak ada cara lain selain kabur, dengan perasaan takut dan terlunta-lunta dalam masa kaburnya, sang wanita itupun dicari Yakuza. Beruntung wanita itu masih bsia selamat sampai ke Indonesia, namun masih ada ratusan wanita yang terlunta-lunta bernasib sama masih berkeliaran di seluruh penjuru Jepang.
Bisnis prostitusi yang terjadi di Jepang terus berlangsung meski secara legal dari tahun 1958 ada pengharaman segala macam bentuk prostitusi melalui undang-undang Antiprostitusi. Namun, kenyataannya menunjukkan bisnis Prostitusi aman-aman saja setiap hari di bawah perlindungan Undang-undang Bisnis Hiburan dan dibawah perlindungan Yakuza Jepang. Garis waktu perjalanan anggota Yakuza Jepang, mulai dari tahun 1983 di awal cerita mengindikasikan ada campur tangan Yakuza di industri esek-esek Jepang tersebut.
Â 
Oleh : Karin Faizah Tauristy - 199105102019022002

Wanita Indonesia diburu Yakuza di Nagoya

Jika seorang pria bersikap baik padamu, tolong jangan salah paham. Seperti Delia Paramitha yang terbuai dengan sikap baikku, dia menganggap aku menyukainya. Bahkan yang lebih parah, Delia memintaku untuk menikahinya. Menikah dengan fashion designer tak pernah ada dalam kamus hidupku, apalagi aku sudah memiliki seseorang yang aku sayangi. Tapi permintaan itu tak bisa aku tolak, meski aku tak pernah mecintainya. -Raka Pradipta
Di usia 23 tahun, aku pikir hidupku baik-baik saja. Sampai suatu saat, kekasihku mencampakkan aku begitu saja. Beruntung, aku bertemu dengan Raka Pradipta. Dia sosok yang baik, sopan, dan tampaknya menyukaiku. Aku mengajaknya menikah agar bisa melupakan mantan kekasihku. Kabar baiknya, sokter tampan itu bersedia menikahiku tanpa penolakan. Aku yakin, menikah dengan Raka adalah caraku untuk mengenal kebahagiaan baru. -Delia Pramitha
Dua insan biasanya menikah karena cinta. Namun, Delia dan Raka menikah karena memiliki alasan masing-masing. Raka adalah harapan Delia untuk menemukan kebahagiaan abru. Namun, akankah harapan itu terwujud bila Delia tidak pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup Raka? Apa alasan keduanya sehingga tetap melangsungkan pernikahan?

Heartbreaking Marriage

Buku ini memberikan gambaran mengenai Keraton Kasunanan Surakarta. Pada bab pertama digambarkan mengenai eksistensi Pakubuwana di Surakarta setelah Pakubuwana kalah dalam perang. Kisah dilanjutkan dengan hilangnya kedaulatan Pakubuwana IV-VI. Bab ketiga dan keempat membahas mengenai era baru setelah Jawa dikuasai sampai dengan pemberlakuan tanam paksa. Sementara akhir buku menggambarkan perjalanan Pakubuwana X, XI, dan XII.

Keraton Kasunanan : Kisah Kebangsaan dari Solo

Gunung Tiong Kandang terletak di Desa Temiang Mali Kecamatan Balai, Kabup aten Sanggau. Di Gunung Tiong Kandang terdapat dusun yang bernama Dusun Mangkit, yang merupakan te bermukim di negeri Thang Raya, yang pada zaman dahulunya terletak di kaki Gunung Niut. Ketika terjadi letusan Gunung Niut, beberapa kelompokmpat pemukiman orang-orang Mangkitd dan orang-orang Mangkit dahulunya merupakan Bangsa Gholiks

Gunung Tiong Kandang: Asal Muasal Orang Mangkit

Ensiklopedia Nusantara Kalimantan merupakan salah satu edisi dari ensiklopedia nusantara, Berisi informasi yang dari seluruh provinsi di pulau sulawesi mudali dari sejarah provinsi, arti lambang pemerintahan, wilayah provinsi, rumah adat, alat musik, senjata tradisional, pakaian adat, makanan khas, flora dan fauna, tempat wisata, seni tari, tarian tradisional serta pahlawan-pahlawan. Anak-anak akan suka membacanya karena disertai gambar yang berwarna serta tulisan yang besar dan jelas.

Ensiklopedia Nusantara : Kalimantan 

Hukum Pernikahan bisa berbeda-beda pada tiap orang, kadang sunnah, wajib, mubah, makruh bahkan haram. Ensiklopedia Fikih Indonesia ke 8 tentang Pernikahan ini memberikan gambaran bagaimana dalam syariat Islam, rukun-rukun nikah, nikah bermasalah, termasuk juga bagaimana status hukum tentang terurainya tali ikatan pernikahan seperti talak dan fasakh.

Judul	Pernikahan : Ensiklopedia Fikih Indonesia 8
Penulis	Ahmad Sarwat, Lc., M.A.:
Penerbit	Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit	2019
ISBN
Uraian	Hukum Pernikahan bisa berbeda-beda pada tiap orang, kadang sunnah, wajib, mubah, makruh bahkan haram. Ensiklopedia Fikih Indonesia ke 8 tentang Pernikahan ini memberikan gambaran bagaimana dalam syariat Islam, rukun-rukun nikah, nikah bermasalah, termasuk juga bagaimana status hukum tentang terurainya tali ikatan pernikahan seperti talak dan fasakh.
Sumber	https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1192421

Detail Buku

Pernikahan : Ensiklopedia Fikih Indonesia 8

Deskripsi Buku