Detail of Online Magazine

  • Post Date: 2019-03-04

Hegemoni Ideologi Perang Sabil sebagai Wacana Antikolonial dalam Teks Syair Raja Siak

Kolonialisme di Nusantara yang berlangsung kurang lebih tiga abad telah meninggalkan jejak kolonialisme yang terlacak dalam kebudayaan Nusantara. Dalam konteks kesusastraan,  persinggungan antara penguasa kolonial dengan rakyat terjajah memunculkan adanya sejumlah karya sastra Melayu klasik yang bertema perang kolonial. Di dalam karya-karya tersebut salah satu hal yang tampak adanya sebuah ideologi perang sabil. Karya-karya seperti itu oleh penguasa kolonial dian...

Description of Online Magazine
JudulHegemoni Ideologi Perang Sabil sebagai Wacana Antikolonial dalam Teks Syair Raja Siak
MajalahJUMANTARA
EdisiJumantara Volume 6 Nomor 2 Tahun 2015
Abstrak

Kolonialisme di Nusantara yang berlangsung kurang lebih tiga abad telah meninggalkan jejak kolonialisme yang terlacak dalam kebudayaan Nusantara. Dalam konteks kesusastraan,  persinggungan antara penguasa kolonial dengan rakyat terjajah memunculkan adanya sejumlah karya sastra Melayu klasik yang bertema perang kolonial. Di dalam karya-karya tersebut salah satu hal yang tampak adanya sebuah ideologi perang sabil. Karya-karya seperti itu oleh penguasa kolonial dianggap sebagai karya sastra yang sangat berbahaya karena mengajarkan masyarakat terjajah untuk melakukan resistensi karena ideologi perang sabil yang ada dalam beberapa karya sastra Melayu klasik memiliki dimensi yang hegemonik dalam masyarakat terjajah. Oleh karena itu, di masa lampau ada usaha yang dilakukan oleh penguasa kolonial untuk memusnahkan sejumlah karya sastra yang mengajarkan ideologi perang sabil.

Salah satu karya sastra Melayu klasik yang memiliki tema perang dengan penguasa kolonial dan memiliki ajaran ideologi perang sabil adalah Syair Raja Siak. Oleh sebab itu, dalam tulisan ini diungkapkan adanya hegemoni ideologi perang sabil di dalam teks sebagai sebuah wacana antikolonial. Ideologi perang sabil yang diajarkan di dalam teks memilki sejumlah peran dalam praktik material masyarakat bumiputra. Untuk menganalisis peran ideologi perang sabil sebagai ideologi yang hegemonik di dalam teks serta perannya sebagai wacana antikolonial, maka tulisan ini menggunakan dua teori, yaitu teori hegemoni Gramsci dan teori poskolonial. Teori hegemoni Gramsci digunakan untuk melihat aspek hegemonik ideologi perang sabil, sedangkan teori pascakolonial digunakan untuk melihat dimensi antikolonial yang ada dalam ideologi tersebut. 

KeywordSyair Raja Siak, ideologi perang sabil, wacana antikolonial, hegemoni.
PengarangBagus Kurniawan
SubjekNaskah Kuno
Sumber
Artikel Lengkap

Copyright 2022 © National Library Of Indonesia

Jumlah pengunjung