Perpusnas Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445H

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba,Jakarta- Dalam rangka memperingati hari raya Idul Fitri 1445H, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) mengadakan acara halal bihalal keluarga besar Perpusnas di Auditorium Perpusnas pada hari Rabu (17/4/2024). Acara ini dihadiri oleh para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama, pejabat fungsional pustakawan ahli utama, pejabat administrator dan pengawas, seluruh pegawai, darma wanita dan purnabakti di lingkungan Perpusnas.

Halal bihalal keluarga besar Perpusnas ini diadakan baik secara daring maupun luring serta mengangkat tema  ”Spirit Ramadhan Sebagai Landasan untuk transformasi diri dan insitusi Menuju Kinerja yang Lebih Baik.”

Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpusnas Aminudin Azis menjelaskan alasan tema yang diangkat dalam kegiatan ini dimana hari raya Idul Fitri bisa memberikan energi yang sangat besar terhadap pendekatan kinerja secara pribadi dan juga pendekatan kinerja organisasi Perpusnas.

“Karena bagaimanapun saum itu bukan untuk kita bersantai-santai berleha-leha kemudian merasa kelelahan tetapi justru disitu ada energi positif yang luar biasa karena selama sebulan kita ditempa dengan pelaksanaan ibadah-ibadah yang memberikan faktor pengaruh positif kepada kita semua.” jelasnya.

Terkait tema kegiatan ini, pengisi tausiah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh Jakarta Abdul Mu’ti menyampaikan pesan 5R. Yang pertama adalah refleksi, dimana saat Idul Fitri ini adalah saat refleksi kita untuk melakukan evaluasi diri atas capaian puasa kita selama bulan suci Ramadhan. Yang kedua adalah refreshing,menyegarkan kembali spiritual kita setelah berpuasa. Yang ketiga adalah rekreasi. “Ada saatnya kita jenuh terhadap pekerjaan. Jangan dipaksa karena nanti akan tidak produktif memaksa diri saat bekerja. Lebih baik rekreasi mencari suasana yang baru, suasana yang berbeda.” jelasnya.

Yang keempat adalah rekonsiliasi dimana sebagai manusia yang bertakwa kita harus memaafkan satu dengan lainnya. “Orang yang bisa menjadi orang yang pemaaf harus mempunyai pikiran dan hati terbuka.” terangnya. Dan yang terakhir adalah resolusi dimana sebagai manusia harus bisa belajar dari kesalahannya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

Abdul Mu’ti dalam kesempatan ini juga menyampaikan ucapan selamat kepada Aminudin Azis sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO. Abdul Mu’ti juga berharap agar penggunaan bahasa Indonesia semakin dipopulerkan di masyarakat. “Salah satu kunci kemajuan kita sebagai bangsa dan persatuan kita sebagai bangsa adalah bahasa Indonesia.” ungkapnya.

Usai tausyiah, kegiatan ditutup dengan beramah-tamah dan saling berjabat tangan.

Reportase: Anastasia Lily
Fotografer: Alfiyan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN