Penguatan Literasi Bantu Kurangi Kemiskinan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Surabaya, Jawa Timur--Badan Pusat Statistik melansir data bahwa kemiskinan di Indonesia turun ke tingkat terendah pada Maret 2018, yakni sebesar 9,82%. Artinya, sebanyak 25,95 juta penduduk Indonesia masuk kategori miskin. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu mengurangi angka kemiskinan ini adalah melalui penguatan literasi.

Literasi merupakan hak dan memberikan manfaat nyata, yang didapat melalui pendidikan sekolah maupun adult literacy (literasi untuk orang dewasa), seperti membangun self-esteem (kepercayaan diri) dan empowerment (pemberdayaan).

Di Jawa Timur masih sejumlah kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia yang rendah. "Menurut saya, literasi berbasis skill adalah kuncinya. Selain itu, intervensi juga bisa dilakukan pemerintah. Tanpa intervensi pemerintah, masyarakat belum tentu mau bergerak," ujar Arumi di hadapan peserta Peer Learning Meeting Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial pada Selasa malam, (3/12).

Arumi yang juga adalah Bunda Baca Jawa Timur juga mendukung adanya program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Perluasan transformasi perpustakaan hingga ke desa juga sebagai upaya memperluas program dan mendekatkan akses informasi sehingga mampu memfasilitasi yang menjadi kebutuhan masyarakat dan menjadi pusat kegiatan masyarakat yang terkoneksi sehingga terjadi proses belajar yang mendorong terciptanya inovasi dan kreativitas yang positif dan produktif.

"Peer Learning Meeting ini diharapkan bisa memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi yang meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi.

Reportase : Hartoyo Darmawan

Fotografer : Rd Radityo

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN