Perpusnas dan Ditjen Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek Teken PKS Wujudkan SATU
Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Indonesia Akses Tunggal (SATU).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, dan Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Ahmad Najib Burhani, Selasa (3/6/2024). Hal ini Sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani pada 12 Maret 2025 lalu.
Ahmad Najib menegaskan PKS ini menjadi bagian dalam upaya peningkatan efisiensi dan optimalisasi sumber daya pengetahuan secara nasional. Pihaknya tengah menyiapkan roadmap dan pembentukan satuan tugas (satgas) atau PIC khusus yang akan mengawal proses ini.
"Binus dan UI sudah menyatakan kesiapan untuk terlibat untuk implementasinya. Selain dari komunitas akademik, pihak luar juga tertarik dengan hal ini," ungkapnya.
Dia berharap akan banyak manfaat yang didapatkan dari kerja sama ini.
Sementara itu, Sestama Joko menyampaikan perjanjian kerja sama ini adalah bentuk penjabaran lebih operasional dari MoU sebelumnya. "Kalau kita mendengar ari mahasiswa, mereka membutuhkan akses referensi berkualitas. Nah kami memiliki e- refensi yang luar biasa," tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Perpusnas merupakan perpustakaan yang masih menyimpan berita sejarah dalam surat kabar langka, buku langka, koleksi yang pertama kali terbit di dunia.
"Dengan adanya PKS, ini adalah ruang yang sangat riil, ini dapat mewadahi seluruh peruguruan tinggi di Indonesia. Kami harap ini dapat menjadi semangat baru untuk bisa melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan kita," jelasnya.
Sebagai informasi, ruang lingkup perjanjian ini meliputi, integrasi koleksi jurnal, manajemen akses dan teknologi, Pengembangan konten, promosi dan kapasitas pengguna, keberlanjutan dan pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi.
Reporter: Wara Merdeka
Dokumentasi: Andri Tri Kurnia
Galeri


