Total Data 253
Peringatan ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai program-program untuk pencegahan AIDS pada tahun 1988. Hari AIDS diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli
Untuk mengingatkan bahwa bumi yang terdiri dari tanah dan air merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dipelihara, maka semua Negara anggota PBB memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) pada tiap tanggal 22 Maret. Peringatan juga dilakukan di Indonesia, dimaksudkan sebagai wahana untuk memperbaharui tekad kita dalam melaksanakan agenda 21 yang dicetuskan pada tahun 1992 pada United Nation Conference on Environment and Development (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, atau secara populer dikenal dengan sebutan "Earth Summit/Pertemuan Dunia". Pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi nomor 147/1993, usulan Agenda 21 diterima dan sekaligus ditetapkan sebagai Hari Air Sedunia yang mulai diperingati sejak tahun 1993 oleh disetiap Negara anggota PBB. Sumber : www.menkokesra.go.id
Hari Aksara Internasional lahir beberapa puluh tahun yang lalu ditengah kenyataan pahit bahwa 40% dari penduduk dunia yang telah dewasa ternyata buta aksara. Dari kongres menteri-menteri pendidikan se-dunia di Teheran, dicetuskan resolusi untuk melaksanakan gerakan Pemberantasan Buta Aksara diseluruh dunia, terutama dinegara-negara yang sedang berkembang. Kongres mengusulkan kepada Sidang Umum UNESCO untuk menjadikan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional, yang kemudian menganjurkan diperingati setiap tahun oleh semua negara anggotanya. Sumber: www.pnri.go.id
Tanggal 20 November, adalah hari yang diumumkan oleh PBB sebagai hari anak-anak sedunia. Organisasi anak di bawah PBB, yaitu UNICEF untuk pertama kali menyelenggarakan peringatan hari anak sedunia pada bulan Oktober tahun 1953. Tanggal 14 Desember 1954, Majelis Umum PBB lewat sebuah resolusi mengumumkan satu hari tertentu dalam setahun sebagai hari anak se-dunia. Sejak tahun 1954 hingga hari ini, jumlah negara yang menyelenggarakan peringatan hari anak sedunia telah meningkat dari 50 menjadi 150 negara. Melalui peringatan tersebut, masalah dan problem yang dihadapi anak-anak di dunia menjadi bahan perhatian negara-negara, organisasi dan lembaga-lembaga internasional. Melalui peringatan itu juga, berbagai sumber mengajukan laporan data statistik terbaru mengenai keadaan anak-anak, masalah dan kesulitan yang mereka hadapi serta kondisi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Sebagian dari data itu menyingkap realita pahit kehidupan jutaan anak di seluruh dunia yang hidup serba berkekurangan. Mereka bergelut dengan krisis makanan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Di antara hak-hak asasi manusia adalah hak untuk memperoleh kebebasan, keadilan dan kedamaian di dunia. Dalam hal ini, anak-anak lebih memerlukan perhatian, dukungan dan keamanan di banding kelompok umur yang lain. Masa depan dunia yang lebih baik memerlukan dukungan kesehatan mental dan keamanan anak-anak. Berkenaan dengan ini, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah piagam yang disebutnya sebagai Konvensi Hak Anak-anak Se-Dunia. Seluruh negara di dunia selain Amerika dan Somalia ikut dalam konvensi tersebut. UNICEF dengan pengesahan piagam tersebut berarti telah mengambil tindakan penyamaan seluruh anak di dunia dengan berbagai ragam ras dan etnisnya. Unicef menegaskan, tanpa diskriminasi apapun, anak-anak di dunia harus diberi perlindungan khusus oleh seluruh negara di dunia. Meskipun pengesahan piagam tersebut, merupakan langkah yang cukup berarti dalam merealisasikan hak anak-anak, akan tetapi para pemimpin dunia masih merasa perlu untuk menandatangani kesepakatan mengenai perbaikan kondisi anak-anak dunia dalam sidang tahun 1991. Namun demikian, sampai awal milineum ketiga ini, kondisi kehidupan anak-anak dunia masih belum menunjukkan perbaikan yang memuaskan. Sumber: http://www.irib.ir/worldservice/melayuRADIO/keluarga/hari_anak.htm
Prihatin atas besarnya jumlah anak Palestina dan Lebanon yang menjadi korban agresi Israel, pada 19 Agustus 1983 Sidang Umum PBB memutuskan mengenang tragedi tersebut setiap tanggal 4 Juni sebagai Hari Anak Korban Perang Internasional. Diharapkan masyarakat di seluruh dunia memahami begitu banyak anak yang menjadi korban kekerasan dalam bentuk apapun serta betapa penting perlindungan terhadap hak anak. Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli
Pentingnya anak sebagai titipan negara pada keluarga diatur dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1979 dan Keputusan Presiden No.44 tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya. Penetapan tanggal 23 Juli ini bertepatan dengan tanggal diundangkannya UU.No.23 Tahun 1979 tersebut diatas.
International Day against Drug Abuse and Illicit Trafficking diperingati oleh PBB untuk melawan penyalahgunaan obat-obatan dan penjualan obat secara ilegal. Peringatan ini dimulai pada 26 Juni 1988. Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati pengungkapan kasus Lin Zexu berupa perdagangan opium di Humen, Guangdong, sebelum Perang Opium. Pencanangan tersebut berupa dikeluarkannya resolusi PBB 42/112 pada 7 Desember 1987. Sumber : Hari-hari Besar Internasional/Zulkifli
Setelah kekuatan Angkatan Laut telah memenuhi semua unsur kekuatan, seperti kapal atas air, kapal bawah air, penerbangan, pasukan pendarat dan pangkalan. Pada 5 Desember 1954 diresmikan berdirinya Komando Armada di Dermaga Ujung Surabaya oleh Kasal Laksamana TNI R.E. Martadinata. Berdasarkan pertimbangan pimpinan TNI AL, Hari Armada dipertegas dengan Keputusan Kasal No.Skep/4032/1987 tanggal 17 November 1987 dan Surat Keputusan Kasal No.Skep/1671/VII/1994 tanggal 1 Juli 1994 menetapkan bahwa hari diresmikan Komando Armada tanggal 5 Desember dijadikan Hari Armada RI, yang merupakan penegasan kembali keberadaan Armada RI yang tidak lain hakekatnya adalah Hari TNI Angkatan Laut. Sumber : http://www.sejarahtni.mil.id/index.php?cid=2008
Tanggal 6 - 8 Juni 1996, 61 perwakilan LSM, 41 perwakilan PEN Club serta 40 ahli bahasa dari seluruh dunia berkumpul di Barcelona membicarakan bahasa. Di akhir pertemuan, 8 Juni 1996, mereka menandatangani sebuah manifesto, Deklarasi Hak Asasi Bahasa (Declaration of Linguistic Rights) yang terdiri dari 52 pasal. Tak kurang berbagai pemimpin dunia, penulis dan peraih nobel, dan berbagai kalangan mengirimkan persetujuan atas deklarasi tersebut. Menurut Grimes (1996) ada 6.000 bahasa di dunia. Tapi ada yang mengatakan bahwa angka 6.000 itu hanyalah 10% bahasa yang pernah ada dalam sejarah. Dari angka yang tersisa itu 52% di antaranya memiliki pengguna di bawah 10.000 orang, 28% di bawah 1.000 orang dan 10% memiliki pengguna kurang dari 100 orang. Sementara di sisi lain, 10 bahasa di urutan paling atas masing-masing memiliki lebih dari 109 juta orang pengguna atau nyaris separuh penduduk dunia (49%). Dengan melihat angka-angka itu, ahli-ahli bahasa memperkirakan bahwa di abad 21 ini, hanya 600 - 3.000 bahasa yang bisa bertahan. Salah satu syarat lestarinya sebuah bahasa adalah penuturnya harus mencapai 100.000 orang. Sejak tahun 1951 sampai sekarang, isu kepunahan bahasa menjadi perhatian dunia. Menurut catatan UNESCO yang dikumpulkan sejak tahun 1951, setiap tahun sedikitnya ada 10 bahasa punah. Ada berbagai macam hal yang menyebabkan kepunahan itu, salah satu di antaranya adalah penjajahan. Mengingat banyaknya fakta kepunahan bahasa ibu, UNESCO pada tanggal 17 November 1999 menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day), dan merayakannya pertama kalinya di Markas UNESCO di Paris, 21 Februari 2000.
Peringatan hari bahkti ini merupakan ajang menjalin tali kekeluarga dan semangat kebersamaan diantara komunitas Postel. Dengan tema meningkatkan pelayanan dan kinerja pos dan telekomunikasi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, ini mencerminkan adanya tekad yang kuat dari seluruh jajaran yang berkiprah di bidang postel baik regulator maupun operator untuk bahu membahu meningkatkan pelayanan dan kinerja dengan cara pengembangan sumber daya manusia yang professional dan pengelolaan manajamen yang baik dalam melayani masyarakat di seluruh tanah air.
Penetapan tanggal 3 Desember sebagai Hari Bakti PU, karena tepat pada tanggal 3 Desember 1945 di Kota Bandung telah terjadi peristiwa heroik. Ketika itu 7 karyawan PU gugur dalam mempertahankan Gedung Sate (dulu bernama Gedung V & W) yang saat itu menjadi kantor Departemen PU yang akan diduduki pemerintah Jepang.
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD, dalam bahasa-bahasa Roman: BIRD) atau Bank Internasional untuk Pembangunan Kembali dan Perkembangan, lebih dikenal sebagai Bank Dunia, adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk melawan kemiskinan dengan cara membantu membiayai negara-negara. Pengoperasian Bank Dunia dijaga melalui pembayaran sebagaima diatur oleh negara-negara anggota. Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan pada negara-negara berkembang, dalam bidang seperti pendidikan, agrikultur dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau demokrasi dikembangkan. Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada Konferensi Bretton Woods yang berlangsung pada 1 Juli¿22 Juli 1944. Markas Bank Dunia berada di Washington, DC, AS.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Wikipedia
Hari Bela Negara merupakan bentuk pengakuan atas peran Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. PDRI adalah penyelenggara pemerintahan periode 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.