Bangkitkan Semangat Kepustakawan, Perpusnas Press Dukung IPI Jakarta Gelar Diskusi Menulis

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) melalui Perpusnas Press bekerja sama dengan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jakarta dalam rangka meningkatkan minat menulis bagi para pustakawan di Jakarta. 

Kolaborasi ini diwujudkan melalui penyelenggaraan diskusi interaktif yang dikenal dengan Gelar Wicara bertajuk “Bersama Buku, Bangkitkan Semangat Kepustakawan” pada Senin (20/5/2024) di Lantai 4 Gedung Perpusnas, Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Dihadiri oleh para pustakawan dari berbagai daerah di Jakarta, Sekretaris Utama (Sestama) Perpusnas Joko Santoso menjadi salah satu pembicara. Dalam paparannya, Sestama menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan salah satu upaya Perpusnas mengajak pustakawan turut serta dalam meningkatkan kegemaran membaca dan gerakan literasi bagi masyarakat.

“Inilah yang barangkali menjadi pemikiran kami, mengapa kami harus menulis buku. Kami juga berpikir bagaimana perpustakaan sebagai lembaga negara yang melestarikan pengetahuan, kami juga bisa berkontribusi menciptakan pengetahuan melalui menulis buku,” ujar Sestama menampilkan data hasil survei Perpusnas terkini mengenai rasio ketersediaan buku di Indonesia yang hanya mencapai 32,03% dari standar IFLA/UNESCO.

Ia membenarkan bahwa yang menjadi pertimbangan akan perlunya pustakawan menulis, adalah karena buku-buku yang terbit cenderung tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Untuk itu, Sestama menjelaskan program pengembangan budaya baca dan kecakapan literasi, di antaranya penyaluran 10 juta buku ke 10.000 perpustakaan desa/kelurahan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).   

Baginya, salah satu strategi Perpusnas untuk mendukung program tersebut yakni dengan menghasilkan karya tulis baru yang berkualitas dan menambah koleksi buku sesuai minat baca masyarakat. 

Sebelumnya, Ketua Pengurus Daerah IPI Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Bambang Chindir Sunarto dalam sambutannya, membahas urgensi gerakan menulis buku sebagai bentuk peran pustakawan dalam menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan jenjang pembaca di wilayah DKJ.

Kegiatan diskusi dilanjutkan dengan paparan dari Kepala Bidang Deposit dan Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DK Jakarta Eka Nuretika Putra yang menjelaskan terkait upaya Dispusip DK Jakarta terhadap pergerakan literasi masyarakat. 

“Ada tiga yang saya tegaskan. Pertama, regulasi kebijakan. Kedua, sarana dan prasarana yang terus dikembangkan dengan baik. Yang ketiga, yang harus didorong adalah aspek sumber daya manusia. Paling tidak, pustakawan tugasnya tidak hanya membaca atau mengoleksi buku, tapi juga ditantang untuk menulis buku. Setidaknya setiap tahun tahun ada terbitan buku yang dilakukan oleh pustakawan,” jelasnya.  

Lebih lanjut, menurut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DK Jakarta Hikmat Kurnia, sejatinya buku ialah anak zaman. “Buku itu harus sesuai dengan situasi zaman. Itulah peran pustakawan menyesuaikan bagaimana buku bisa memahami konteks. Ketika ditulis, isinya harus menyenangkan, tidak yang bikin kening berkerut ketika membacanya,” pungkasnya menyemangati pustakawan.  

Kegiatan diskusi berlangsung secara dinamis dan ditutup dengan peluncuran Gerakan Pustakawan Jakarta Menulis Buku yang dibuka hingga tanggal 30 Juni 2024. 

 

Reporter: Alditta Khoirun Nisa

Dokumentasi: Andri Tri / Deni

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung