Bedah Buku (Pidato) Bung Karno: Gelorakan Semangat Nasionalisme untuk Generasi Milenial

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta -- Untuk menggelorakan semangat Nasionalisme dan Patriotisme kepada generasi milenial, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menggelar bedah buku (pidato) Bung Karno "Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah" di Ruang Teater Lantai 2, Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Rabu (15/5).

“Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah” adalah judul pidato yang disampaikan Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1966. Pada orasinya, Soekarno menyampaikan perjalanan bangsa dan negara Indonesia selama 21 tahun pascaproklamasi kemerdekaan.

Sejarawan Rushdy Hoesein menyebut Presiden Soekarno memberi judul pidato itu untuk mempertahankan garis politiknya. Dalam pidatonya, Bung Karno menyebut tahun 1966 sebagai tahun gawat karena adanya peristiwa Gerakan Satu Oktober (Gestok) atau dikenal sebagai Gerakan G30S/PKI. "Pidato ini merupakan pidato terakhir Soekarno sebagai Presiden, yang berbicara mengenai perjalanan revolusi Indonesia," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan, Roso Daras, penulis "Aktualisasi Pidato Terakhir Bung Karno" mengatakan ada sejumlah fakta menarik tentang pidato "Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah-Never Leave History" yang dibacakan Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1966. Salah satunya, topik dan persoalan yang diangkat sangat aktual dan dalam banyak hal masih relevan hingga hari ini. Seperti, tentang petikaian antar elite politik, ancaman disintegrasi bangsa, generasi muda yang terpapar budaya barat.

"Jika kita berharap generasi muda, kaum milenial mengkaji, mempelajari dan menjadikan pidato bung Karno sebagai sebuah pelajaran dan tuntunan, maka diperlukan upaya aktualisasi pidato-pidato Bung Karno. Sejarah tidak untuk diulang, tetapi untuk diambil hikmahnya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Janti Suksmarini mengatakan, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, mempunyai tugas dan fungsi untuk pengkajian koleksi-koleksi tentang Bung Karno. Melalui kegiatan bedah buku ini diharapkan dapat menggali ide pemikiran dan gagasan Bung Karno. Pihaknya berharap, para generasi milenial untuk meneruskan perjuangan bangsa Indonesia, khususnya rasa nasionalisme agar senantiasa lestari dan patriotisme akan selalu bergelora di jiwa para generasi milenial.

Reportase : Wara Merdekawati

Fotografer : Adit 

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung