Berani Jemput Kesejahteraan Hidup melalui Perpustakaan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Tidak perlu ada pengangguran selama ada buku

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando saat menerima kunjungan kerja dari Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Muhammad Yusran Lalogau bersama jajaran di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Senin (3/4/2023).

Kepala Perpusnas mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengenyam pendidikan wajib secara masih lengkap, sehingga masih membutuhkan pendampingan khusus agar memiliki kreativitas untuk membuka lapangan kerja.

“Pemerintah daerah harus betul-betul mengintervensi seluruh bidang yang ada dalam menyediakan buku, konten, dan pelatihan kepada masyarakat,” ucapnya.

Literasi adalah milik semua, oleh karena itu literasi harus menjadi solusi untuk kesejahteraan masyarakat. Paradigma perpustakaan sangat mendukung upaya tersebut karena 70% tugas perpustakaan saat ini yakni transfer pengetahuan.

Bupati Yusran mengungkapkan Kabupaten Pangkep merupakan kabupaten tiga dimensi karena terdiri dari daerah pegunungan, daratan, dan kepulauan.

Tahun lalu, jelasnya, Kabupaten Pangkep telah melakukan sebuah inovasi berbentuk perpustakaan kapal. Harapannya para penumpang kapal dapat menikmati perjalanan dari satu pulau ke pulau lain dengan membaca koleksi buku bacaan yang disediakan.

Sejak dirinya dilantik pada tahun 2021, Kabupaten Pangkep memiliki agenda tahunan bertajuk kegiatan literasi yang rutin digelar selama satu pekan. Kegiatan tersebut terwujud berkat adanya kolaborasi yang terjalin dengan organisasi masyarakat (ormas) baca yang terdiri dari pemuda pemudi setempat.

Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pangkep yang menjadi lokasi pelaksanaan agenda tahunan itu tidak terlalu besar, sehingga dirasa akan lebih maksimal pelaksanaannya apabila didukung dengan adanya gedung perpustakaan yang representatif.

“Saat ini sudah ada taman-taman literasi yang dibangun di satu titik tempat, kami berharap dapat membangun gedung perpustakaan yang representatif di tengahnya, dengan demikian kegiatan-kegiatan yang kelak diadakan bisa diintegrasikan dengan program-program yang akan dilakukan,” jelasnya.

Terkait pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Tahun 2024 untuk menu pembangunan gedung, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar menerangkan bahwa Kabupaten Pangkep telah mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan, akan tetapi masih Design Engineering Design (DED) yang diberikan masih kurang detil.

“Mekanisme penyaluran DAK bukan lagi regular, melainkan penugasan, sehingga dibatasi hanya untuk yang termasuk ke dalam lokasi prioriotas yang akan muncul di sistem. Agar semua persyaratannya lengkap, DED yang disampaikan harus dibuat lebih detil lagi karena yang sudah ada belum komprehensif,” terang Adin.

Selain pengusulan DAK, dia juga mendorong Bupati Pangkep untuk mengajukan stimulan lain yang disediakan Perpusnas seperti pojok baca digital (Pocadi), mobil perpustakaan keliling, dan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk semakin meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Pangkep.

“Banyak hal yang mampu mendorong peranan perpustakaan menjadi penting bagi masyarakat. Karena perpustakaan adalah sumber pengetahuan yang harus dipraktikan, dengan demikian ekonomi daerah bisa meningkat,” pungkasnya.

Reporter: Basma Sartika

Fotografer: Andri Tri Kurnia

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN