Salemba, Jakarta – Mengimplemetasikan instruksi presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018 tentang rencana aksi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba dan tes urine.

Sebanyak ratusan pegawai di lingkungan Perpustakaan Nasional menjalani tes urine. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pegawai yang menggunakan narkoba. “Diharapkan Perpusnas bias mengantisipasi, berperan serta dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Khususnya di lingkungan kerja instansi pemerintah,” ujar Kepala Biro Umum Perpusnas, Joko Budi Santoso.

Pada kesempatan itu, Kepala Subdit Lingkungan Pendidikan Direktorat Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Wildah Dj memaparkan data pravelensi penyalahguna narkoba di Indonesia, dari data tersebut kalangan pekerja menempati urutan pertama sebagai pemakai narkoba paling banyak. Dan Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Jawa Barat termasuk tiga provinsi dengan angka pravelensi terbesar berdasarkan status pemakaian narkoba setahun terakhir.

"Berdasarkan data yang dimiliki BNN, angka pravelensi pengguna narkoba di kalangan pekerja sebesar 2,1 %," ungkapnya.

 Lebih lanjut, Wildah Dj mengajak ASN di lingkungan Perpusnas RI untuk menjadi penggiat anti narkoba dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Diantaranya dengan ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan, dan pelaporan jika ditemukan adanya kerabat yang menggunakan narkoba.

"Melalui kegiatan ini diharapkan para ASN dapat memahami bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sehingga menjadi perpanjangan tangan BNN sebagai penggiat anti narkoba di lingkungan Perpusnas demi terciptanya lingkungan kerja yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," ungkapnya.

Reportase : Wara Merdekawati

Fotografer : Raden Raditya