Deputi: Harus Bangga Bekerja di Perpustakaan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta – Profesi pustakawan seringkali dipandang sebelah mata. Profesi pustakawan juga dianggap hanyalah seorang penjaga buku-buku yang ada di perpustakaan. 

Bahkan tidak sedikit yang menilai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai tempat 'buangan'.

"Jangan pernah menganggap menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan itu berarti 'dibuang'. Justru harus bangga, karena keberadaan perpustakaan bertanggung jawab dalam membangun budaya peradaban," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Adin Bondar.

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur, Syafranuddin bersama jajaran dan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo, di Ruang Rapat Deputi, pada Rabu, (15/2/2022).

Dijelaskan, perpustakaan memiliki kontribusi dalam membangun masyarakat berpengetahuan dan menumbuhkan tradisi budaya baca dan budaya literasi masyarakat.

"Budaya ini menjadi faktor penentu membangun masyarakat berpengetahuan. Dampaknya ini luar biasa, baik dari segi ekonomi kita sudah berhasil melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Senada, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo mengakui banyak anggapan pegawai yang bekerja di perpustakaan sering kali dipandang sebelah mata.

Meski demikian, dirinya bersama jajaran berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan, salah satunya mengajukan permohonan bantuan pembangunan gedung perpustakaan.

"Kami ingin berkoordinasi terkait permohonan pembangunan gedung perpustakaan," terangnya.

Dia menjelaskan, Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi wisata. Maka pihaknya pun memiliki ide untuk membuat perpustakaan wisata. Dengan bangunan yang menarik, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan.

"Kami ingin membuat bangunannya yang menarik. Meski masyarakat yang datang tidak baca, setidaknya membuat mereka penasaran untuk datang. dan harapannya mereka akan membaca sehingga minat baca di Bandung Barat meningkat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimatan Timur, Syafranuddin mengatakan, pihaknya berharap adanya pembangunan gedung perpustakaan di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, yang letaknya berdekatan dengan perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Namun belum berbentuk dinas, namun kami berharap di Kabupaten ini dapat dibangun perpustakaan. Karena kondisinya jauh berbeda dengan yang berada di perkotaan. Mereka kesulitan dalam mencari literatur," katanya.

Dia juga menyampaikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur berencana mengadakan pengukuhan bunda literasi di seluruh Kabupaten/Kota.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Adin menyampaikan, untuk memperoleh bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) harus berbentuk dinas. Selain itu, saat ini sudah ada 193 bunda literasi yang telah dikukuhkan.

 

Reporter: Wara Merdeka

Fotografer: Aji

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung