DPRD Kota Banjarmasin Berkomitmen Kembangkan Perpustakaan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta - Anggota DPRD Kota Banjarmasin dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarmasin mengunjungi Perpustakaan Nasional RI untuk mengembangkan layanan perpustakaan dan minat baca. Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin Bambang Yanto P menyatakan ada empat hal yang menjadi kendala di daerahnya terkait perpustakaan dan minat baca yaitu kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang perpustakaan, bangunan perpustakaan yang tidak representatif, koleksi buku yang minim, dan rendahnya minat baca warga Kota Banjarmasin.

“Kami meminta masukan dari Perpusnas untuk kendala-kendala tadi. Karena saya yakin, dengan membaca, masyarakat bisa pintar,” jelas Bambang dalam pertemuan DPRD Kota Banjarmasin dan Kepala Perpustakaan Nasional yang dilakukan di Gedung Heritage Perpusnas, Jalan Salemba Raya, Jakarta, pada Jumat (6/4).

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengapresiasi anggota DPRD Kota Banjarmasin yang berkomitmen untuk mengembangkan perpustakaan dan minat baca. Menurutnya, semua pihak harus bekerja sama mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 

Untuk SDM pengelola perpustakaan, Syarif Bando menyarankan agar menyelenggarakan inpassing pustakawan. Selain itu, pemerintah kota juga bisa mengajukan formasi pegawai baru dan memberikan diklat pustakawan untuk pegawai pemerintah.

Mengenai minat baca yang rendah, Syarif Bando menepis anggapan itu dan menekankan permasalahannya ada pada ketersediaan buku. “Tidak ada itu minat baca rendah. Karena di Pustaka Bergerak yang tersebar di banyak daerah, buku itu menjadi rebutan anak-anak. Mereka sampai antre untuk mendapatkan buku,” ujarnya.

Untuk permasalahan minimnya koleksi buku, Syarif meminta agar DPRD membuat kebijakan yang memastikan koleksi yang ada di perpustakaan mengandung konten lokal dan ilmu terapan. “Harus ada buku budaya mengenai Banjarmasin. Karena siapa yang bisa membuat buku mengenai Banjarmasin kecuali orang Banjarmasin? Masa mesti menunggu orang di daerah lain,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarmasin, Ahmad Husaini, menyampaikan kendala terkait gedung layanan perpustakaan dan arsip. Dalam pertemuan tersebut, Ahmad menyatakan bahwa pada 2014 dan 2015, pembangunan gedung layanan perpustakaan urung terlaksana karena terbentur moratorium pembangunan kantor pemerintahan dan kurang menguasai teknik pembangunan. Saat ini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarmasin berencana membeli rumah toko sebagai gedung perpustakaan dan arsip.

Merespons hal ini, Syarif Bando menyatakan siap membantu Dinas Perpustakaan Kota Banjarmasin membangun gedung layanan perpustakaan. “Kami bisa kirimkan tim ke sana, bagaimana agar tim di sana mengkomunikasikan ke unit-unit teknis lain untuk membangun gedung. Betapapun kita tidak ada komando, tapi kita bisa berkoordinasi. Karena kami harus membina perpustakaan di kabupaten/kota, provinsi,” jelas Syarif.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Banjarmasin Ananda menegaskan komitmennya membangun perpustakaan yang didukung teknologi informasi dan interior yang mutakhir. Menurutnya, perpustakaan harus menjadi rumah bagi generasi muda untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. “Jadi daripada remaja-remaja itu melakukan hal yang tidak bermanfaat, lebih baik kita tanamkan kepada mereka bagaimana cinta perpustakaan,” jelas wanita yang sudah dua kali terpilih menjadi anggota dewan tersebut.

Reportase: Hanna Meinita

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung