Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Minat baca yang masih rendah ditambah kurang adanya dorongan sinergi dari pemerintah dan anggapan jika perpustakaan masih kurang penting, hal inilah yang mendorong DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat melakukan konsultasi ke Perpustakaan Nasional tentang penyelenggaraan perpustakaan, Jumat (7/8).Â
“Kami mengakui bahwa minat baca masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih rendah, padahal seperti yang kita tahu bahwa dengan membaca dapat menambah ilmu baru sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas SDM,†ungkap, Ketua Pansus III DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Satria Tubagus Ryan Hermawan.
Satria menjelaskan, dengan jumlah masyarakat sebanyak 734 ribu jiwa, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dikenal dengan komoditas hasil perkebunannya. Tapi sayangnya kebanyakan hasil perkebunan ini langsung diekspor, padahal jika diolah dahulu tentunya memiliki nilai jual tinggi, dan ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.
“Disinilah peran perpustakaan dibutuhkan, dengan buku-buku yang ada di perpustakaan tentunya akan menambah pengetahuan masyarakat. Diharapkan, masyarakat tidak hanya menjadi ‘penonton’ di daerahnya sendiri,†jelasnya.
Satria berharap dengan kedatangannya ke Perpustakaan Nasional, dapat mendapat dukungan dalam mengembangkan penyelenggaraan perpustakaan di wilayahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan merupakan jantung Pendidikan, dan masuk dalam tujuan negara yakni mencerdakan kehidupan bangsa. Menurutnya, bukan budaya baca yang rendah, melainkan ketersediaan buku yang masih belum mencukupi.
“Perpustakaan didukung oleh 10 undang-undang, saya berharap di Tanjung Jabung Barat DPRD bisa membuat regulasi yang tidak normatif, melainkan real untuk dilaksanakan. Pastikan ada turan setiap orang wajib membaca, karena dengan membaca dapat meningkatkan literasi sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas SDM,†katanya.
Â
Reportase: Wara Merdekawati
Fotografer: Raden Raditya
Â
Â