Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memberikan bantuan sebanyak 45 Mobil Perpustakaan Keliling (MPK). Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menegaskan ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Syarif Bando menyampaikan, pemahaman literasi tidak hanya sebatas mengenal huruf dan kalimat saja, tetapi pada tingkatan tertinggi adalah menciptakan barang dan jasa bermutu, yang dapat digunakan dalam kompetisi global.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita harus dapat menciptakan produk barang dan jasa untuk mengimbangi impor. Kalau perlu ekspor lebih besar dibanding impor," ujarnya usai menyerahkan bantuan MPK kepada Bupati Bangka Selatan, Rabu (15/9/2021).
Namun, lanjut Syarif, kondisi di lapangan banyak masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Sehingga perlu adanya langkah revolusioner yang harus dilakukan semua komponen, termasuk kebijakan kualitas pendidikan di tingkat pemerintahan daerah kabupaten/kota.
"Penting adanya komitmen dari pemangku kepentingan untuk memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Kita tahu betul ternyata ada 70 persen masyarakat yang berada di Pedesaan membutuhkan ilmu-ilmu terapan," lanjutnya.
Dijelaskan, di dalam MPK ini tersedia ribuan buku digital, buku-buku ilmu terapan yang dapat digunakan masyarakat. Contohnya, buku tentang pertanian untuk memberikan informasi cara menanam padi yang baik.
"Tugas kami dari Perpusnas menyiapkan bahan bacaan cetak maupun digital, tetapi parameter kemanfaatannya ada pada Kepala Daerah. Jadi kami mengajak para Bupati/Walikota untuk punya komitmen memastikan masyarakatnya mendapatkan informasi dan mau berubah dengan ilmu terapan yang ada di perpustakaan," jelasnya.
Sepakat dengan Kepala Perpusnas, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid mengakui perlu adanya perubahan mindset masyarakat. Bahwa perpustakaan itu tidak sekadar tumpukan buku tetapi bagaimana hasil bacaan tersebut bisa digunakan masyarakat menjadi peluang bisnis.
"Bagaimana pentingnya literasi untuk merubah cara berpikir seseorang. Dari membaca satu buku, bisa menjadi peluang usaha dengan modal yang relatif murah untuk menghasilkan pundi-pundi uang," ujarnya.
Apalagi, lanjut Riza, di tiap daerah memiliki potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Ini menjadi modal bagi daerah tersebut untuk mendayagunakannya semaksimal mungkin.
"Ini investasi cara berpikir, dari memahami yang kita baca lalu dipraktekan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa digunakan untuk kesejahteraan," lanjutnya.
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan memaparkan Kabupaten Bangka Selatan memiliki tiga potensi sumber daya alam yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Diantaranya, timah, perikanan, dan pertanian.
"Sumber daya alam melimpah tidak ada gunanya apabila tidak ada peningkatan sumber daya manusianya. Nah SDM bisa meningkat apabila masyarakat di dorong untuk gemar membaca," lanjutnya.
Meski demikian, paradigama literasi bukan hanya mengenal huruf, memahami bahan bacaan saja, tetapi harus bisa mengimplementasikannya.
"Kami berharap kehadiran mobil perpustakaan keliling ini, mampu memberikan motivasi. Masyarakat harus diyakini, mereka punya sumber daya alam banyak tinggal bagaimana menguasai ilmu untuk mengolah potensi itu untuk meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Rudianto Tjen mengatakan perlu adanya komitmen serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan untuk meningkatkan SDM masyarakatnya. Salah satunya, dengan bantuan mobil perpustakaan keliling dapat menyebarluaskan ilmu pengetahuan ke masyarakat
"Diharapkan dengan mobil keliling bisa dioptimalkan sehingga bermanfaat dan bisa menambah wawasan masyarakat Bangka Selatan,"Â imbuhnya.
Â
Reportase : Wara Merdeka
Fotografer : Ahmad Kemal / Junaedi