Hari Puisi Sedunia 21 Maret: Pentingnya Mengapresiasi Puisi di Masa Kini

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta - UNESCO menyatakan puisi menyatukan orang-orang di seluruh dunia, sehingga layak jika ada Peringatan Hari Puisi Sedunia sebagaimana pada Senin 21 Maret 2022. Hari Puisi Sedunia sejak tahun 1999 sudah menjadi perhatian UNESCO dengan mendukung peringatannya setiap tanggal 21 Maret. Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi karya-karya penyair dunia. 

 

Bertepatan dengan Peringatan Hari Puisi Sedunia, Subeti Makdriani, pemimpin apel pagi Senin 21 Maret,  mengajak pegawai di lingkungan Perpusnas untuk mengapresiasi karya-karya puisi terutama dari penyair di Indonesia. “Puisi adalah salah satu bentuk ekspresi dan identitas budaya,” Tutur Subeti. 

 

Subeti melanjutkan, “Ini momentum tepat untuk menghormati penyair, menghidupkan kembali tradisi lisan pembacaan puisi, mempromosikan membaca, menulis dan mengajar puisi.”

 

Berbeda dengan Peringatan Hari Puisi Sedunia, Peringatan Hari Puisi Nasional dirayakan pada tanggal 28 April mendatang. Hari Puisi Nasional dirayakan bertepatan dengan peringatan wafatnya salah satu legenda penyair terkemuka asal Indonesia, Chairil Anwar. Chairil Anwar adalah seorang penyair yang sudah menciptakan 96 karya, 70 di antaranya adalah puisi. Banyak sekali karya-karya Chairil Anwar yang sangat terkenal, yakni; Aku, Karawang-Bekasi, Diponegoro, Senja di Pelabuhan kecil. 

 

“Melalui puisinya, Chairil Anwar telah berjasa dalam pembaharuan puisi di Indonesia. Karena dedikasinya di bidang sastra terutama puisi, peringatan hari wafat Chairil Anwar diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.” Terang Subeti. 

 

Apel Senin Pagi ini  ditutup dengan Subeti membacakan salah satu puisi Chairil Anwar yang berjudul Karawang - Bekasi.




Reporter : Noviani Maghfiroh

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN