Jakarta - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai enabler untuk penataan tata kelola dan peningkatan mutu layanan perpustakaan. Sebagai program nasional, Perpusnas saat ini sedang ikut mengembangkan: Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data Indonesia.
SPBE atau e-Government adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK dalam pemberian layanan kepada penggunanya. Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggung jawabkan serta mudah diakses pun dibagipakaikan antar instansi pusat dan daerah. Baik SPBE dan Satu Data Indonesia selain dapat dimanfaatkan oleh internal antar instansi, namun juga berfungsi sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan layanan dan data public bagi masyarakat.
INLIS(Integrated Library System)Lite adalah perangkat lunak aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpusnas sejak tahun 2011. INLISLite dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan. Sekaligus, mengembangkan atau mengelola perpustakaan digital dan melayankan koleksi digital, serta menghimpun koleksi nasional dalam jejaring Perpustakaan Digital Nasional Indonesia.
Program SPBE mengharapkan instansi pusat dan daerah menggunakan aplikasi umum yang sama secara bagi pakai dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Perpusnas dalam hal ini mendorong INLISLite menjadi aplikasi umum yang tersertifikasi untuk digunakan oleh semua perpustakaan di seluruh Indonesia.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengatakan inovasi dan kreatifitas adalah dua hal yang berbeda. Inovasi adalah sebuah pengembangan yang dilakukan untuk meninggalkan penemuan-penemuan lama. Dan kreatifitas adalah kemampuan untuk menghubungkan fitur-fitur lama dengan yang baru. INLISLite merupakan gabungan dari inovasi dan kreatifitas.
“Pengembangan aplikasi INLISLite dilakukan untuk memfasilitasi perpustakaan mitra Perpusnas (seluruh perpustakaan di Indonesia) dalam implementasi TIK,†ucap Syarif Bando pada kegiatan Sosialisasi Aplikasi INLISLite Perpusnas yang digelar secara daring, Senin (9/8/2021).
Sementara itu Kepala Pusat Data dan Informasi Perpusnas, Taufiq A. Gani, menambahkan bahwa kehadiran INLISLite sebagai aplikasi umum nantinya akan mendorong terbentuknya satu data perpustakaan. Sehingga dibutuhkan sejumlah strategi yang matang untuk mengembangkan INLISLite.
“Ada beberapa strategi yang harus dipersiapkan dalam pengembangan INLISLite, diantaranya SDM yang kompeten dan bersertifikasi, infrastruktur yang berstandar, legalitas hak cipta dan lisensi, serta aksesibilitas yang mumpuni untuk setiap proses dan transaksi perpustakaan,†jelas Taufiq.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi cara pengoperasian program aplikasi INLISLite versi 3.1 yang dibawakan oleh Pustakawan Ahli Madya, Lilies Fardhiyah untuk demo entri koleksi pada modul Kktalog dan modul OPAC, lalu Pranata Komputer Ahli Muda, Abrar Nasbey untuk demo pengoperasian modul keanggotaan dan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), dan Pranata Komputer Ahli Pertama, Rusnah Setiani untuk demo pengoperasian modul buku tamu dan modul laporan.
Reporter: Basma Sartika Â