Ciawi, Jawa Barat -- Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis (bimtek) Pengelolaan APBN pada 20-22 Juli 2023 bertempat di Hotel Ultima Horison Bhuvana Ciawi.
 
Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 peserta yang terdiri dari para Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) beserta staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di masing-masing unit kerja eselon II, termasuk UPT Bung Karno, UPT Bung Hatta, dan para pengelola keuangan di Kelompok Kerja Keuangan. 
 
Dasar hukum pelaksaaan kegiatan ini antara lain UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Keuangan Negara, dan UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
 
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Joko Santoso dalam laporannya saat pembukaan bimtek pada Kamis (20/7/2023) menekankan pentingnya penyelenggaraan bimtek ini bagi para pengelola APBN.
 
&ldquo;Penting bagi para pengelola APBN untuk memastikan pengelolaan uang negara sesuai dengan aturan yang ada sehingga akuntabilitas bisa terlaksana,&rdquo; ujarnya.
 
Pelaksanaan bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pengelola anggaran di lingkungan Perpusnas, meningkatkan tata kelola keuangan di lingkungan Perpusnas, mewujudkan pemahaman dan persepsi yang sama tentang mekanisme pembayaran yang baru, memperdalam pemahaman terhadap aplikasi SAKTI, dan sebagai langkah awal dalam mempersiapkan para pengelola keuangan dalam implementasi DIGIPay di lingkungan Perpusnas RI.
 
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando memuji kinerja keuangan Perpusnas yang selalu cemerlang selama ini, karenanya prestasi tersebut perlu dipertahankan dan diharapkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
 
&ldquo;Kinerja Perpusnas di bidang keuangan selalu 5 besar dalam beberapa tahun belakangan ini meskipun tanpa adanya akuntan publik di Perpusnas, maka dari itu bimtek ini sebagai jalan untuk mempertahanan kinerja keuangan di Perpusnas,&rdquo; ucap Syarif dalam sambutannya.
 
Narasumber yang hadir dalam bimtek antara lain Kepala Seksi Pelaksana Anggaran II C Direktorat Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan RI Aang Junaedi dengan materi Standar Biaya Masukan Tahun 2023 dan Pembina Teknis Perbendahraan Negara KPPN Jakarta II Slamet Hidayat.
 
Diharapkan Perpusnas di masa yang akan datang dapat meningkatkan serta mempertahankan nilai kinerja anggaran termasuk Indeks Kinerjanya.
 
&nbsp;
 
Reporter&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Ranny Kusumawardhani
 
Fotografer&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Kania Maris

Perpusnas Gelar Bimbingan Teknis Pengelolaan APBN

Medan Merdeka Selatan, Jakarta -- Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya beserta jajaran dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuasin pada Selasa (12/10/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya mengatakan kedatangannya ke Perpusnas untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang ingin membangun perpustakaan berskala nasional. Pasalnya, di wilayah Serdang Bedagai masih minim fasilitas perpustakaan.
"Minat baca masyarakat selama ini masih rendah dikarenakan minimnya bahan bacaan. Kami berharap dengan adanya perpustakaan nanti minat baca masyarakat bisa meningkat," ungkapnya.
Darma Wijaya menjelaskan, bahwa dirinya merasa prihatin dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan demo menuntut lapangan pekerjaan. Menurutnya, mahasiswa seharusnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang menjadi seorang pekerja. Hal itulah yang membuatnya semakin berkomitmen dalam meningkatkan literasi masyarakat.
"Mungkin dalam proses belajar mengajar yang tidak ada penerapannya dan kurangnya literasi karena tidak pernah membaca. Maka kami membuat kebijakan untuk para siswa di sekolah setiap pagi wajib membaca buku selama satu jam sebelum pembelajaran dimulai," lanjutnya.
Selain itu, potensi alam Serdang Bedagai kurang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Padahal di wilayahnya potensi alam cukup melimpah, di bidang pertanian maupun perikanan. "Alasan masyarakat selalu tidak ada buku, maka dengan adanya perpustakaan nanti kami ingin merubah pola pikir masyarakat, dan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayah kami," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuasin Muhammad Firdaus Har meminta arahan Perpusnas dalam rangka pengembangan perpustakaan. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan, pihaknya juga menginginkan adanya bantuan mobil perpustakaan keliling (MPK).
"Wilayah kami merupakan daerah perairan, meskipun sudah ada tiga MPK namun belum bisa menjangkau seluruh daerah di Banyuasin. Untuk itu kami mengajukan bantuan untuk mobil perpustakaan keliling," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Syarif Bando mengapresiasi, kunjungan ini sebagai upaya mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam RPJMN tahun 2020-2024.
"Siapa pun kita baik eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI/POLRI, hingga masyarakat sesuai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 bahwa memiliki tugas mencerdaskan anak bangsa, mengantarkan mereka ke masa depan lebih layak untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur," ungkapnya.
Dikatakan, perpustakaan merupakan kampus bagi siapa saja yang putus sekolah sehingga perpustakaan harus dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. "Untuk itu kami berharap adanya sinergi antara Dinas Perpustakaan dan Pendidikan ini dapat balance, sehingga dalam mewujudkan SDM unggul dapat tercapai," tutupnya.
Â 
ReportaseÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â  : Wara Merdeka
FotograferÂ Â Â Â Â Â Â Â Â  : Aji

Perpustakaan Solusi dalam Meningkatkan Kualitas SDM

Kemayoran, Jakarta â€“ Hadir 100 peserta undangan dari Kementerian/Lembaga, dinas perpustakaan, perguruan tinggi, organisasi profesi, forum taman baca masyarakat dan tim kajian yang melaksanakanÂ workshopÂ kegemaran membaca di Perpustakaan Nasional.
Tujuan dari â€œkriteria kegemaran membacaâ€
<ol>
<li>Menyusun indikator dan formulasi pengukuran kriteria kegemaran membaca yang akan dijadikan standar sebagai paham rujukan dalam melakukan kajian kegemaran membaca.</li>
<li>Menghimpun masukan dari narasumber dan peserta untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kebijakan serta menghasilkan suatu naskah dan rekomendasi tentang kriteria kegemaran membaca.</li>
<li>Menjamin tercapainya sasaran peningkatan kegemaran membaca dan kebudayaan kegemaran membaca.</li>
</ol>
"Indonesia memiliki duta baca yang paling banyak dan infrastruktur perpustakaan, cuma kalah sama India, tapi kenapa selalu nomor satu budaya bacanya rendah. Semua orang yang akan menjadi publikator, informator, sumber informasi dan agen tentang perpustakaan ada di ruangan ini.â€ Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando Saat menjadi Keynote Speaker pada â€œWorkshopÂ Persiapan Survey Kegemaran Membacaâ€ di Hotel Orchardz, Jakarta, Senin, (27/08).
â€œMari bersatu melalu perpustakaan di dunia kita, kita tetapkan ini namanya literasi, ini namanya kegemaran membaca, ini parameternya begini caranya setiap masyarakat di Indonesia terbebas.â€
Berkontribusi untuk menjawab semua tantangan yang ada tidak penting kita seberapa besar Indonesia peringkat budaya bacanya naik, tidak penting integritasinya Indonesia berapa kita naikan yang paling penting adalah kita bisa meletakkan pondasi atau dasar â€“ dasar yang kuat bagi semua orang untuk percaya membaca itu penting.
Reportase: Arwan Subakti/Syarifuddin

Workshop Persiapan Survey Kegemaran Membaca Perpustakaan Nasional RI

Jakartaâ€”Kaum perempuan memiliki peran kuat dalam mewujudkan bangsa yang tangguh dengan sumber daya manusia unggul. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando menyatakan ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas SDM. Apalagi, literasi menjadi modal dalam menciptakan SDM yang mampu berkompetisi secara global.
Ini disampaikan Kepala Perpusnas dalam gelar wicara dengan tema â€œPeringatan Hari Kartini: Cerita Sukses Perempuan Indonesia Menggapai Citaâ€ yang diselenggarakan Paguyuban Pimpinan Tinggi (Pimti) Madya Perempuan Indonesia dan Perpusnas secara hybrid, pada Jumat (23/4/2021).
Kepala Perpusnas menegaskan dukungannya untuk menguatkan peran perempuan dalam membangun bangsa melalui literasi. Dia mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan para pimpinan perempuan di instansi pemerintah tersebut. Dia berharap para pimpinan tinggi bisa menghasilkan kebijakan yang menguatkan peran perempuan dan literasi Indonesia.
â€œKami sangat bergembira agenda ini, karena jika para ibu-ibu, para wanita Indonesia telah bicara tentang literasi, dan kemudian dalam konteks realita bisa diwujudkan. Maka insya Allah Indonesia akan keluar dari problematika persoalan rendahnya SDM,â€ jelasnya.
Kondisi literasi Indonesia masih harus diperbaiki, terutama pada sisi hulu. Di sisi hulu, peran negara yakni legislatif, eksekutif, yudikatif, TNI-Polri dibutuhkan dalam membuat kebijakan untuk mengatasi distribusi dan produksi buku yang belum ideal dan anggaran.
â€œNah sekarang hadir kita dari sisi hulu adalah peran negara, ada legislatif, ada eksekutif, yudikatif, TNI-Polri, para civitas academica hadir dari perguruan tinggi. Banyak perempuan perempuan Indonesia menjabat sebagai Rektor, Wakil Rektor, dekan, dan sebagainya. Kita semua adalah orang-orang yang dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa ini,â€ ujarnya.
Literasi sudah mengalami perluasan makna bukan sekadar kemampuan mengenal huruf, kata, kalimat, dan hubungan sebab akibat. Sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, Perpusnas merumuskan empat tingkatan literasi untuk mewujudkan SDM yang unggul.
Pertama, tersedianya akses kepada sumber-sumber bahan bacaan baru yang terbaru. Kedua, kemampuan memahami bacaan secara tersirat dan tersurat.Â Ketiga, kemampuan menghasilkan ide-ide, gagasan, kreativitas dan inovasi baru. DanÂ keempat, literasi adalah kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang mampu berkompetisi secara global.
Perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan mendukung terwujudnya masyarakat berliterasi tinggi melalui transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Di perpustakaan, masyarakat, khususnya kaum perempuan, diajarkan dan didampingi untuk menerapkan konten dari buku-buku ilmu terapan. Pendampingan keahlian diberikan untuk membentuk jiwa wirausaha demi meningkatkan kesejahteraan.
â€œPerpustakaan Nasional melalui transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial sejak 2018 sampai sekarang ini, sudah mampu menuliskan testimoni dari ribuan masyarakat yang tadinya pengangguran terbuka karena sudah bisa punya usaha dengan perpustakaan, belajar internet dan penyediaan buku buku ilmu terapan,â€ pungkasnya.
Dalam acara ini, sejumlah pimpinan kementerian/lembaga hadir untuk membagikan pengalaman mereka dalam perjuangannya turut membangun negara melalui bidangnya masing-masing. Narasumber dalam acara ini yaitu Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Eng. Eniya Listiani Dewi, Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely, Direktut Utama Pertamina Nicke Widyowati, dan mantan Jamdatun Kejaksaan Agung Leoke Larasati Agoestina.
Reporter: Hanna Meinita

Perpusnas Mendukung Perempuan Membangun Bangsa Melalui Literasi

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan menjadi ujung tombak terdepan sekaligus menjadi wajah dari Kabupaten Seluma.
Begitu ucap Bupati Seluma, Erwin Octavian, saat melakukan kunjungan kerja ke Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Kamis (23/6/2022). Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando yang didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi.
Lebih lanjut Erwin juga mengatakan bahwa kelak gedung perpustakaan di Kabupaten Seluma akan menjadi pusat literatur masyarakat Provinsi Bengkulu. Untuk itu, kedatangannya bersama rombongan ke Perpusnas ingin memastikan kelengkapan data dukung yang telah diunggah pada laman Krisna dalam rangka permohonan pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menu Pembangunan Gedung.
â€œDengan adanya bantuan gedung perpustakaan akan memberi wajah baru bagi Kabupaten Seluma. Selain itu, ada 20 artefak Surat Ulu yang kondisinya masih bagus dan lengkap yang nantinya bisa disimpan di gedung perpustakaan tersebut. Harapannya bisa menjadi contoh untuk Kabupaten/Kota di sekitar,â€ jelasnya.
Kepala Perpusnas mengapresiasi niat dan harapan yang disampaikan oleh Bupati Seluma. Terkait lokal konten, Syarif Bando berharap Bupati Erwin mampu mengambil peran dalam upaya pelestariannya sehingga anak-anak bangsa di masa depan akan senantiasa mencintai budaya negaranya.Â 
â€œKita harus bisa membuat anak-anak kita mencintai negaranya,â€ pesannya.
Indonesia sejatinya kaya dengan sumber daya alam yang apabila diolah mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, menurut Syarif Bando saat ini kekuatan berpikir memiliki peran besar untuk menemukan sumber daya kehidupan.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, menyampaikan sinergitas yang terjalin antara Perpusnas dan Kabupaten Seluma telah berjalan dengan baik. Adapun bantuan yang telah diterima oleh Kabupaten Seluma diantaranya Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), DAK Koleksi dan TIK, Pocadi, serta perpustakaan desa penerima bantuan peningkatan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Reporter: Basma Sartika
Fotografer: Alfiyan Tarih AlfatihÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â

Perpustakaan Jadi Ujung Tombak Kabupaten Seluma

Salemba, Jakarta- Perpustakaan Nasional kembali menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Dinamis sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan nasional sadar dan tertib arsip di Jakarta pada Rabu (30/9). Acara yang diikuti seluruh pengelola arsip di lingkungan Perpustakaan Nasional tersebut menghadirkan narasumber Susanti, Arsiparis Madya Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Santi mengapresiasi perhatian Perpusnas pada dunia kearsipan. Dirinya menyebut Perpusnas juga masuk ke dalam daftar lembaga yang saat ini telah menerapkan upaya sadar dan tertib arsip, serta telah berkontribusi menyerahkan arsip statisnya kepada ANRI.
â€œSaya berharap Perpusnas dapat menjadi yang terbaik diantara lembaga lain dalam pengelolaan arsip kedepannya. Komitmen Perpusnas juga sudah nyata dengan adanya 4 instrumen pengelolaan arsip dinamis yang kini telah dimiliki,â€ terang Santi. 4 Instrumen pengelolaan yang dimaksud adalah tata naskah dinas (TND), jadwal retensi arsip, klasifikasi arsip, dan sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis.
â€œArsip memiliki bermacam-macam bentuk sehingga perlu dikelola sesuai dengan bentuknya masing-masing. Dengan memiliki pedoman yang baik, pengelola arsip akan memahami apa sejatinya yang harus dilakukan pada arsip yang dimiliki,â€ tambah Santi.
Pengelolaan arsip di Perpusnas dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional (PERKA) No.190 Tahun 2019 tentang Standar Pengelolaan dan Penyelenggaraan Arsip di Lingkugan Perpustakaan Nasional yang mengacu pada UU No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Santi juga menegaskan penting untuk mengelola arsip tidak hanya fisiknya saja, namun nilai informasi di dalam sebuah arsip juga harus dijaga. Karena jika hanya peduli dengan fisiknya bisa saja informasinya menjadi hilang atau mungkin tidak berguna.
Â 
Reportase: Eka Purniawati
Â 
Â 
Â

Gelar Bimtek Pengelolaan Arsip Dinamis, Bukti Perpusnas Sadar dan Tertib Arsip

Medan Merdeka Selatan, Jakarta&mdash;Duta Besar Swedia Daniel Blockert beserta jajarannya mengunjungi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dalam rangka menjajaki kemungkinan kolaborasi untuk memperkenalkan bahan bacaan anak Swedia kepada masyarakat Indonesia. Rombongan diterima oleh Plt. Kepala Perpusnas didampingi Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi pada Senin (29/7/2024).
 
&ldquo;Kami tertarik untuk membahas beberapa hal, khususnya terkait literatur anak dan program literasi, yang tentunya hal-hal tersebut juga merupakan tugas lembaga Anda. Saya ingin mengetahui bagaimana program tersebut dijalankan,&rdquo; urainya.
 
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis memaparkan program kerja Perpusnas yang dapat bersinergi dengan proposal kerja sama tersebut. 
 
Perpusnas, lanjutnya, kini sedang fokus pada tiga program, yaitu, penguatan budaya baca dan literasi, standardisasi dan pembinaan, dan pengarusutamaan naskah Nusantara.
 
&ldquo;Perpusnas diberi mandat untuk memprioritaskan literasi dan budaya baca. Data menunjukkan bahwa budaya baca masyarakat dan anak Indonesia rendah. Karenanya, kami mencoba menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyediakan bahan bacaan tertama bagi kalangan masyarakat pada usia dini,&rdquo; paparnya.
 
Perpusnas menyebarkan bantuan bahan bacaan ke sepuluh ribu titik perpustakaan di desa yang mana setiap titik menerima seribu buku. Dalam menyediakan bahan bacaan, Perpusnas berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 
 
&ldquo;Kami menggunakan bukunya dan menyebarkannya ke desa. Asalkan desa memiliki tempat untuk menyimpan buku, ada orang yang mengelolanya, orang dapat mengakses bukunya, dapat disebut perpustakaan di desa,&rdquo; jelas Amin.
 
Sementara itu, Dubes Swedia memuji kemegahan gedung fasilitas layanan Perpusnas yang menurutnya sangat mengesankan.
 
&ldquo;Perpustakaan ini impresif sekali, sangat besar. Bahkan perpustakaan kami di Stockholm tidak sebesar ini dan harus menampung koleksi dalam jumlah besar, sementara bangunannya pun, bangunan bersejarah,&rdquo; ujar Daniel.
 
Acara diakhiri dengan kunjungan ke layanan koleksi anak di lantai 7 dan layanan koleksi naskah kuno di lantai 9.
 
&nbsp;
 
Reporter &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;: Eka Cahyani
 
Fotografer&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Ahmad Kemal Nasution
 
&nbsp;

Berita

Jajaki Kerja Sama Terkait Literatur Anak, Dubes Swedia Kunjungi Perpusnas