Kab. Bima Berniat Pindahkan Gedung Perpustakaan ke Lokasi Yang Lebih Strategis

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta--Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat H.M Taufik didampingi Kepala DinasPerpustakaan dan Kearsipan Kab. Bima Basyirun secara khusus menyambangai Perpustakaan Nasional pada Jumat, (6/3). Kedua utusan diterima langsung oleh Sekretaris Utama Perpusnas Sri Sumekar, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti dan Kepala Bagian Perencanaan Adin Bondan Pasaribu. Kedatangan Sekda Kab Bima adalah untuk memberitahukan perihal lokasi pembangunan gedung perpustakaan yang berubah dari lokasi sebelumnya. Apakah masih bisa diubah mengingat lokasi sebelumnya masih memerlukan waktu untuk menjadi lokasi yang ramai?. Sedangkan, di lokasi baru nanti bangunan perpustakaan akan menempati lokasi publik yang ramai dilewati/dikunjungi setiap saat. 

"Lokasi baru berada di lokasi yang lebih ramai. Dekat dengan persimpangan dan pantai. Disitu juga sudah banyak tersedia area publik yang menjadi salah satu titik interaksi masyarakat ataupun sekedar kongkow anak-anak muda," terang Taufik. Sekda mengakui area baru tidak seluas lokasi sebelumnya namun pemilihan lokasi yang lebih strategis menjadi alasan krusial kenapa harus dipindahkan. 

Mendengar alasan tersebut, Sekretaris Utama dan Deputi II Perpusnas mengatakan tidak bisa langsung mengiyakan mengingat proses sebelumnya sudah disetujui oleh tim bersama dari Perpusnas, Bappenas dan Kementerian Keuangan.  Apalagi pembangunan gedung perpustakaan tersebut memakai dana alokasi khusus (DAK) tahun 2020. Artinya, seharusnya hal demikian sudah dipikirkan masak-masak sebelum pengajuan DAK oleh pemda, termasuk Bappeda setempat.

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Kabag Perencanaan Adin Bondan bahwa jika merubah lokasi dari sebelumnya, maka prosesnya harus dari awal lagi. Mulai dari proses peninjauan lokasi hingga penyusunan detail engineering desain-nya (DED).  Dan proses tersebut dibatasi oleh date line jika ada perubahannya mendesak. 

Reportase/Fotografer : Hartoyo Darmawan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung