Kajian Efektivitas Dana Dekonsentrasi dan Bantuan Pengembangan Perpustakaan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Petojo, Jakarta – Guna mengetahui efektivitas pemanfaatan dana dekonsentrasi  dalam memperkuat perpustakaan di daerah agar sesuai dengan standar nasional perpustakaan, Perpustakaan Nasional menggelar kajian efektivitas dekonsentrasi dan bantuan pengembangan perpustakaan, Rabu (18/12) di Merlynn Park Hotel, Jakarta.

Kepala Biro Hukum dan Perencanaan, Joko Santoso menuturkan, Perpustakaan Nasional berperan sebagai pembina seluruh jenis perpustakaan. Salah satunya melalui dana dekonsentrasi dan bantuan yang dilakukan di 34 perpustakaan daerah di tingkat provinsi.

“Pembinaan yang dilakukan adalah bagaimana memperkuat perpustakaan di daerah sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Dana dekonsentrasi ini sudah dimulai dari tahun 2015 sampai tahun 2019,” tuturnya.

Dijelaskan, selain dana dekonstrasi juga ada bantuan stimulan untuk daerah dalam meningkatkan layanan perpustakaan. Seperti bantuan bahan perpustakaan yang disalurkan ke pondok pesanteran, desa/kelurahan sebanyak 21.281 paket, Lembaga pemasyarakatan (lapas) sebanyak 337 paket, daerah 3T sebanyak 300 paket, komunitas sebanyak 720 paket.

“Kami berharap pemanfaatan bantuan ini dapat optimal untuk pelayanan perpustakaan. Dan dengan kajian ini dapat memberikan perbaikan dan pengembangan sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Lembaga Survey Iconesia, Suhermin, memaparkan, dalam kajian ini pihaknya mengambil sampel pengelola perpustakaan di 34 provinsi, dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.

“Dari penelitian ini, dapat ditemukan adanya kendala dalam pelaksanaan dana dkeonsentrasi, salah satunya tertunda administrasi karena pergantian pimpinan serta keterbatasan anggaran. Dari penelitian ini ada beberapa rekomendasi, seperti penambahan anggaran dan alokasi anggaran tepat pada sasaran atau kebutuhan masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, dengan adanya dana dekonsentrasi ini terwujudnya fungsi Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan berjejaring.

“Dari kajian ini bisa digunakan dalam penyusunan perencanaan, dan untuk meningkatkan koordinasi dengan perpustakaan daerah. Diharapkan dengan dana dekonsentrasi dapat mendorong perbaikan layanan perpustakaan, misalnya dari segi sarana prasarana dan koleksi,” katanya.

 

Reportase      : Wara Merdekawati

Fotografer      : Ahmad Kemal Nasution

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung