Kenakan Seragam KORPRI, ASN Perpusnas Tingkatkan Etos Kerja
Salemba, Jakarta – Penggunaan seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga simbol kekompakan serta identitas bersama sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Adriati dalam apel pagi secara virtual, Senin (17/2/2025).
Dalam amanatnya, Adriati menekankan pentingnya kedisiplinan serta profesionalisme ASN. Salah satu wujud dari profesionalisme tersebut adalah kepatuhan terhadap aturan penggunaan seragam KORPRI setiap tanggal 17 sesuai dengan Surat Edaran Ketua Dewan Pengurus KORPRI Nasional Nomor B-196/KU/VII/2024.
“Dengan memakai seragam ini, kita diingatkan akan peran dan tanggung jawab kita dalam melayani masyarakat serta meningkatkan etos kerja,” ujarnya.
Adriati juga menyampaikan perkembangan terkini mengenai koleksi Perpusnas. Hingga akhir Desember 2024, Perpusnas telah memiliki 3.317.503 judul atau setara dengan 9.421.105 eksemplar koleksi, termasuk buku digital yang tersedia di iPusnas dan e-Resources.
“Tahun 2025, Perpusnas juga akan memberikan akses lebih luas kepada pemustaka dengan menyediakan jurnal elektronik luar negeri seperti EBSCO, Taylor & Francis, Cambridge, World Scientific, Lexis & Nexis, dan Gale,” tambahnya.
Namun, Adriati juga mengungkapkan adanya tantangan dalam hal anggaran. Pada tahun 2025, anggaran pengembangan koleksi perpustakaan mengalami penurunan hingga 80,23% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pegawai untuk tetap bersemangat dan meningkatkan produktivitas dalam menghadapi keterbatasan ini. Walaupun kita menghadapi masa paceklik anggaran, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dan tetap memberikan layanan terbaik bagi pemustaka,” ucapnya menyemangati.
Menurutnya, sebagai bagian dari inovasi pelayanan, Perpusnas terus mengembangkan berbagai platform digital untuk memperluas jangkauan literasi masyarakat. Beberapa inisiatif yang sudah berjalan meliputi media sosial Instagram, TikTok, YouTube, serta siaran radio streaming Widya Bahana Suara.
“Perpusnas juga mengembangkan konten kreatif berbasis koleksi perpustakaan, seperti alih wahana naskah kuno menjadi komik dan pemanfaatan teknologi virtual reality serta augmented reality,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, tidak lupa Adriati mengajak seluruh pegawai untuk terus berkontribusi dalam membangun ekosistem literasi yang lebih maju. “Mari kita tetap giat bekerja demi martabat bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perpustakaan,” pungkasnya.
Reporter & Dokumentasi: Alditta Khoirun Nisa