Kepala Perpusnas: Perpustakaan Diharapkan Jadi Fondasi Pendidikan Masyarakat Mesuji

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Mesuji, Lampung - Kehadiran gedung layanan perpustakaan daerah Kabupaten Mesuji diharapkan menjadi fondasi pendidikan masyarakat setempat.

Gedung yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021 bidang pendidikan subbidang perpustakaan ini sebagai upaya mempercepat terwujudnya manusia unggul.

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando usai meresmikan gedung layanan perpustakaan daerah Kabupaten Mesuji, Rabu (30/11/2022).

Syarif Bando menyampaikan bahwa dalam mencerdaskan anak bangsa menjadi tanggungjawab  seluruh komponen bangsa. Baik eksekutif, legislatif, yudikatif, dan TNI/POLRI. Karena bangsa yang cerdas akan berkolerasi dengan tingkat kesejahteraan.

"Dan kita semua yang hadir disini adalah lem perekat untuk memperkuat persatuan sekaligus memastikan keutuhan NKRI di tengah gempuran hoax. Kalau kita cerdas maka kita sejahtera," ungkap Syarif.

Peningkatan transformasi digital telah menjadi fokus utama Presiden Joko Widodo dan dalam RPJMN 2020-2024 telah mengamanatkan meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.

"Maka Perpusnas pun meningkatkan transformasi digital untuk mempercepat masyarakat mendapatkan akses ilmu pengetahuan," lanjutnya.

Meski begitu, lanjut Syarif, ilmu pengetahuan saja belum cukup juga dibutuhkan inovasi dan kreativitas untuk dapat menjadi pemenang di pasar global. "Karena literasi tidak hanya sekadar baca tulis, melainkan memiliki kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing di kancah global," jelasnya.

Dalam sambutan Pj Bupati Mesuji Sulpakar yang dibacakan Sekda Mesuji Syamsudin mengatakan, diresmikannya gedung layanan perpustakaan daerah ini merupakan pencapaian tertinggi bagi Kabupaten Mesuji yang akhirnya memiliki perpustakaan umum kabupaten.

"Saya berharap hadirnya perpustakaan ini akan dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan pengetahuan dan kecerdasan masyarakat Mesuji. Saya harap perpustakaan ini dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana mestinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Adin Bondar mengatakan, perpustakaan telah bertransformasi tak lagi hanya tumpukan buku, melainkan dapat menjadi ruang terbuka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan masyarakat, sekaligus tempat pembelajaran sepanjang hayat.

"Pemerintah pusat menggelontorkan DAK senilai Rp 10 miliar untuk membangun sebuah infrastruktur fasilitas layanan perpustakaan di Kabupaten Mesuji agar lahir satu ruang terbuka bagi masyarakat," kata Adin.

Adin menjelaskan, Perpusnas memiliki program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dalam program ini, Perpusnas mendorong masyarakat Mesuji untuk tidak lagi hanya meningkatkan kemampuan berpikirnya melalui membaca tetapi juga harus mampu mengaplikasikannya.

"Di Kabupaten Mesuji ada enam desa yang sudah menjadi pilot project program tersebut, kedepannya saya harap ada kolaborasi dengan dinas terkait bagaimana mengintegrasikan program ini dengan UMKM. Oleh karena itu, perpustakaan tidak hanya menjadi menara gading tetapi pusat kegiatan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan," jelasnya.

Reportase: Wara Merdeka

Fotografer: Raditya Purnama

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung