Keseriusan Muna Barat Menjadikan Literasi sebagai Kekuatan Kemajuan

Keseriusan Muna Barat Menjadikan Literasi sebagai Kekuatan Kemajuan

Keseriusan Muna Barat Menjadikan Literasi sebagai Kekuatan Kemajuan

Salemba, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menerima surat pengajuan pembinaan dan pengembangan perpustakaan dari Kabupaten Muna Barat. Hal ini menunjukkan keseriusan daerah dalam menjadikan literasi sebagai kekuatan kemajuan. 

Pernyataan tersebut dicetuskan oleh Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, dalam audiensi bersama Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, di Gedung Perpusnas, Salemba, Jakarta, Rabu (21/5/2025). 

Joko Santoso menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah Muna Barat dalam memprioritaskan literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

Audiensi ini menjadi momentum penting dalam mendiskusikan strategi peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) serta pengembangan perpustakaan di Muna Barat, Sulawesi Tenggara. 

Ia juga menyampaikan bahwa Perpusnas siap mendampingi daerah, sembari menyesuaikan dengan arahan kebijakan pusat dan kesiapan teknis yang saat ini masih dalam proses koordinasi dengan Bappenas.

“Kami tentu siap mendampingi, tetapi saat ini kami masih menunggu arahan teknis dari Bappenas terkait pembukaan lokasi. Jika sudah dibuka dan sesuai ketentuan, akan kami tindak lanjuti,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas, Edi Wiyono, turut menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar program-program penguatan literasi tetap berjalan, meski menghadapi dinamika anggaran. 

“Alokasi khusus untuk dukungan daerah telah dibuka sejak Mei. Kami terus berupaya memberikan masukan dan melakukan pembaruan data, meskipun keputusan akhir berada di luar kewenangan kami. Komitmen kami adalah mendukung daerah yang serius ingin maju,” tegasnya.

Edi Wiyono juga menekankan bahwa jika usulan telah diterima Perpusnas, maka pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin realisasinya. 

Di sisi lain, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani, menambahkan bahwa Perpusnas tengah mempersiapkan 180 lokus pendampingan literasi, dan Muna Barat dinilai berpeluang untuk masuk ke dalam program tersebut. 

“Kami mendorong agar penempatan lokus mempertimbangkan akses masyarakat. Koleksi digital juga bisa menjadi solusi menjangkau wilayah yang luas,” jelasnya. 

Dari pihak daerah, Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menyampaikan terima kasih atas penerimaan dan respon positif dari Perpusnas. Ia menerangkan bahwa masyarakat Muna Barat memiliki semangat tinggi dalam membaca, meski infrastruktur pendukung masih terbatas. 

“Masyarakat kami tersebar di 11 kecamatan. Akses internet belum merata. Namun keinginan untuk belajar sangat besar, bahkan banyak anak petani yang berjuang agar bisa sekolah tinggi. Kami berharap perpustakaan bisa menjadi motor penggerak literasi di daerah kami,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perpustakaan Muna Barat, La Hafini, juga menuturkan bahwa pihaknya sedang memperbarui usulan lokasi, dokumen salinan, serta sertifikat akreditasi untuk mendukung kesiapan administrasi. 

La Hafini berharap Muna Barat dapat menjadi salah satu lokus prioritas dalam program pendampingan literasi nasional tahun ini.

“Kami siap bersinergi, mohon agar Muna Barat bisa menjadi bagian dari program strategis nasional di bidang literasi,” pungkasnya. 

 

Reporter: Alditta Khoirun Nisa / Nadia

Dokumentasi: Indah

 

 

Galeri