Komisi I DPRD Kabupaten Siak Kunjungi Perpusnas

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan Ketua dan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Siak di Ruang Rapat Pimpinan Gedung Layanan Perpusnas pada Selasa, (2/11/2021).

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, memperkenalkan Perpusnas sebagai salah satu lembaga non kementerian yang bertugas mengkoordinasikan dan membuat regulasi untuk memenuhi keperluan masyarakat di bidang perpustakaan.

Dikatakan, bahwa saat ini peran perpustakaan tidak hanya sekadar manajemen koleksi saja atau manajemen pengetahuan.

"Peran perpustakaan sebagai manajamen koleksi hanya 10 persen, sedangkan manajemen pengetahuan hanya 20 persen. Nah saat ini, peran perpustakaan adalah sebagai transfer pengetahuan," katanya.

Dicontohkan, negara Singapura yang tidak memiliki potensi sumber daya alam namun pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding Indonesia. Ini dikarenakan proses transfer pengetahuan berjalan dengan baik. Maka, pihaknya mendorong Kabupaten Siak dapat melakukan hal serupa.

"Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya alam, jika bisa dikelola tentu ini akan dapat menyejahterakan masyarakat. Sebuah malapetaka bila bangsa yang kaya raya tetapi kurang literasi," ungkapnya.

Syarif Bando menjelaskan, literasi tidak hanya sebatas mengenal huruf, kata dan kaliman. Namun, tingkat literasi tertinggi adalah ketika seseorang dapat menciptakan barang dan jasa yang mampu bersaing di kompetisi global.

"Maka, kami mohon kepada DPRD yang memiliki hak budgeting untuk memberikan anggaran untuk perpustakaan, guna memberikan kesempatan warga Siak memperoleh pengetahuan," jelasnya.

Bicara tentang perpustakaan, lanjut Syarif, esensinya merupakan simbol percaturan global dan simbol pengetahuan masa lalu, kini dan nanti.

Dalam kunjungannya, anggota Komisi I DPRD Kabupaten Siak, Marudut Pakpahan menuturkan, kunjungannya kali ini untuk melihat layanan yang ada di Perpusnas. Selama pandemi Covid-19, Perpustakaan di Kabupaten Siak terpaksa tutup layanan.

"Kedatangan kami ini, untuk melihat bagaimana layanan yang ada di Perpusnas sekaligus menambah pemahaman kami mengenai peran perpustakaan yang ada di masyarakat," tuturnya.

Dikatakan, Kabupaten Siak menjadi daerah nomor ketiga terkaya di Indonesia. Ini dikarenakan, Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, salah satu nya penghasil minyak. Namun, ditengah harga minyak yang turun berdampak pada kehidupan masyarakatnya.

"Kabupaten kami ini menjadi daerah terkaya karena merupakan penghasil minyak. Tentu dengan harga minyak turun saat ini sangat berpengaruh. Apalagi pendapatan asli daerah (PAD) terbesar dari minyak," katanya.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Siak, Syamsurijal mengatakan, pihaknya memiliki komitmen untuk mencerdaskan masyarakat melalui perpustakaan. Sayangnya, keberadaan perpustakaan masih dipandang sebelah mata.

"Perpustakaan, menjadi tempat percepatan akselerasi untuk mencerdaskan masyarakat. Karena perpustakaan merupakan jendela ilmu," ungkapnya.

Dengan kunjungannya ke Perpusnas, lanjut Syamsurijal, pihaknya akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya perpustakaan. "Karena ternyata perpustakaan tidak hanya sekedar tumpukan buku, tetapi juga dapat mencerdaskan bahkan menyejahterakan masyarakat. Pemahaman inilah yang akan kami sampaikan ke masyarakat," lanjutnya.

Disinggung mengenai anggaran, Syamsurijal menyatakan kesiapannya untuk mengawal anggaran untuk perpustakaan di Kabupaten Siak.

 

Reportase : Wara Merdeka

Fotografer : Prakas Agrestian

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung