Salemba, Jakarta--Implementasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) diharapkan tidak sebatas pada kelompok kerja RB saja, tapi kepada seluruh pegawai sehingga pelaksanaan RB terlihat. Hal tersebut merupakan salah satu poin rekomendasi yang diminta Tim KemenPAN-RB terkait hasil survei dan kajian pelaksanaan RB di Perpusnas.

Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Sekretaris Utama Perpusnas, Sri Sumekar, merasa perlunya menyusun standar kompentensi, baik itu kompetensi teknis sesuai unit kerja masing-masing, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial budaya jika diperlukan. Inspektorat bersama unit kerja sekretariat, dan kedeputian 1 dan 2 akan mengawal dan memandu untuk menyusun analisis beban kinerja (ABK)  

“Reward and Punishment pegawai mulai berlaku. Namun, di tahun 2018 baru akan diterapkan reward (penghargaan) dulu. Nanti di 2019, punishment akan dipraktekkan. Acuannya, yakni panduan Gerakan Disiplin Pegawai dari Badan Kepegawaian Negara,” ujar Sestama pada Koordinasi Implementasi RB, Rabu, (8/5).

Langkah selanjutnya, tambah Sestama, Perpusnas akan menyusun kamus kompetensi teknis bidang perpustakaan yang bisa digunakan secara nasional sesuai Permenpan-RB nomor 38 tahun 2017.

Setiap tahun KemenPAN-RB selalu menanyakan perubahan atau akselerasi atau inovasi yang dilakukan Perpusna. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin capaian RB akan dievaluasi, tambah Sestama.  

Sementara itu, Ketua Pokja Tim RB Perpusnas, Widianto, menyoroti beberapa temuan 2017 yang dipaparkan pada exit meeting di 2018, namun belum dilaksanakan. Artinya, ketika proses RB berjalan, hutang rekomendasi di 2017 diselesaikan dulu di 2018, sambil melakukan proses RB yang baru. “Akibatnya, di 2018, temuan itu muncul kembali karena belum ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Peran agent of change (agen perubahan) bisa dimaksimalkan sebagai jembatan antara Tim RB dan dan Tim Asesor.

 

Reportase : Hartoyo Darmawan

Fotografer : Hartoyo Darmawan