Kunker Bupati Lampung Barat : Benahi SDM Masyarakat Dengan Peningkatan Literasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta—Pentingnya literasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sduah banyak disadari oleh para pemimpin daerah. Mereka kini berlomba-lomba menggalakkan aneka program dukungan maupun penguatan literasi di daerahnya. Salah satunya seperti yang dilakukan Kabupaten Lampung Barat, yakni dengan mencanangkan Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi.

Hal ini disampaikan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional dan diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Kamis, (25/4). Pada kesempatan tersebut Bupati Parosil meminta kesediaan Kepala Perpusnas untuk hadir ikut mencanangkan Lampung Barat sebagai Kabupatan Literasi pad atanggal 2 Mei mendatang.  

Keseriusan Pemkab Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi dibuktikan dengan menggiatkan pendirian pojok baca di 131 desa di Lampung Barat. Pojok baca yang didirikan adalah berupa gardu yang berfungsi sebagai wadah minat baca masyarakat desa. “Program kerja ini sudah kami laksanakan bertahap sejak 2017,” terang Parosil. Selain pembangunan gardu baca, pihaknya, aku Bupati juga telah membenahi sarana dan prasarana bangunan perpustakaan di kabupaten agar representatif.

Kepala Perpusnas mengapresiasi niat dan upaya Kabupaten Lampung Barat mencanangkan daerahnya sebagai Kabupaten Literasi. Kepala Perpusnas mengatakan bahwa semangat menaikkan kualitas literasi dapat berujung pada kesejahteraan masyarakat. “Masyarakat tidak hanya diajari pentingnya membaca tapi juga dilatih untuk mengerti segala maksud isi pesan maupun informasi yang terkandung dalam setiap bahan bacaan,” ujar Muhammad Syarif.

Seiring jaman, Kepala Perpusnas juga menerangkan bahwa paradigma perpustakaan sudah berubah. Bukan lagi sekedar tumpukan buku yang diterima, diolah, diklasifikasikan, dikatalogisasi hingga akhirnya berdebu dan membusuk tapi nihil manfaat bagi masyarakat. Pustakawan yang bertugas di perpustakaan harus mampu menjadi jembatan pengetahuan dari semua koleksi yang tersedia. “Kami menyebutnya sebagai proses knowledge mobilization”.

Pemerintah Lampung Barat menurut Kepala Perpusnas juga harus menyadari bahwa tuntutan jaman tidak lagi mengharuskan masyarakat dijejali dengan buku-buku teks tapi juga harus disediakan berbagai macam buku-buku yang berisi ilmu terapan, keterampilan, seperti budi daya ternak lele, olahan kerajinan hasil perkebunan atau kreasi tangan yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan baru masyarakat.

Kabupaten Lampung Barat memiliki 15 kecamatan dengan 131 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu daerah pemekaran yang masih memerlukan keseriusan pembangunan. Sebagian alam kabupaten Lampung Barat difungsikan sebagai pertanian dan hutan lindung. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kopi yang masih tradisional (perorangan). Pemkab Lampung Barat menginginkan sumber daya masyarakatnya meningkat. Alokasi dana desa (ADD) yang diterima oleh pemerintah dimanfaatkan Pemkab untuk mendirikan gardu baca di setiap desa agar masyarakat terus mendapatkan informasi maupun ilmu pengetahuan yang berkualitas yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup.    

 

Reportase : Hartoyo Darmawan

 

 

 

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung