Pandemi Covid-19, Perpustakaan Kabupaten Magetan Layani Masyarakat yang Diisolasi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, Kabupaten Magetan di Jawa Timur tidak surut melakukan penguatan literasi. Bupati Magetan Suprawoto menyatakan perpustakaan dan literasi tetap mendampingi masyarakat yang terbatas aktivitasnya.

“Di setiap desa yang ada di Magetan dibuat sebuah rumah isolasi. Upaya yang dilakukan perpustakaan adalah mengunjungi setiap tempat isolasi itu untuk memberikan buku-buku bacaan kepada mereka. Selain itu, masyarakat juga bisa memesan buku di perpustakaan untuk digunakan belajar di rumah,” jelasnya saat menjadi narasumber webinar “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi” yang digelar pada Rabu, 17 Juni 2020 melalui video telekonferensi.

Mantan Wakil Kepala Badan Perpustakaan Daerah Kabupaten Magetan ini menjelaskan kegiatan literasi tetap berlangsung selama pandemi Covid-19. Di antaranya sarasehan literasi, kegiatan Bupati Menulis, dan lomba mendongeng. Setiap pekan selama lebih dari 10 tahun, Bupati Suprawoto menulis untuk media cetak dan media berbahasa Jawa. Dia mendorong warganya agar rajin menulis. Sebagai sosok yang produktif dalam menulis, menurutnya, menulis bisa menjadi gambaran mengenai masa lalu kepada generasi mendatang.

Selain itu, masyarakat didorong untuk membeli hasil petani lokal, mengingat Magetan merupakan sentra produksi telur dan sayur. Hasil alam petani sayur, buah, dan peternak dibeli untuk dibagikan kepada aparat yang berada di garis depan serta dibagikan kepada masyarakat yang diisolasi.

Suprawoto menegaskan, pemahaman masyarakat Kabupaten Magetan mengenai Covid-19 sudah baik. Magetan merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya terpapar Covid-19, bersama dengan Surabaya dan Malang. Meski begitu, tidak ada penolakan dari masyarakat terhadap pengidap Covid-19.

“Justru, ketika masyarakat atau keluarga yang memiliki nasib yang sama diisolasi di sebuah desa mereka saling membantu. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang Covid-19 adalah bukan sebuah penyakit yang harus dijauhi dan bukan merupakan aib,” urainya.

Jelang era nomal baru, pihaknya melakukan penguatan literasi daerah. Di sektor pendidikan, peserta didik diwisuda secara virtual sementara yang lulus sepuluh besar diundang ke sekolah dengan berpakaian adat, namun tetap menerapkan jaga jarak. Sementara pembukaan masjid dan mal pelayanan publik juga disiapkan untuk kehidupan normal baru dengan demikian pelayanan masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik.

Reporter: Basma Sartika/Hanna Meinita

Foto: YouTube Webinar

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN