Paradigma Baru Perpustakaan untuk Transfer Ilmu Pengetahuan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Pekanbaru, Riau—Perpustakaan perguruan tinggi didorong agar aktif dan kreatif dalam melakukan kegiatannya.

Perpustakaan diminta membuat kegiatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan tidak melulu mengurusi birokrasi. Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, dalam kunjungan ke Perpustakaan Universitas Riau (Unri), Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin (13/3/2023).

Kepala Perpusnas menyatakan literasi memiliki makna mendalam, bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis. Pada puncaknya, literasi adalah kemampuan yang diimplementasikan hingga menghasilkan produk dan jasa yang mampu bersaing di pasar global. Untuk itu, penguasaan atas ilmu pengetahuan menjadi keharusan.

Perpustakaan dan pustakawan harus mengubah paradigma mengenai pengelolaan perpustakaan. Menurutnya, saat ini paradigma perpustakaan berubah di mana sebesar 10 persen pengelolaan perpustakaan untuk manajemen koleksi, sebesar 20 persen untuk manajemen ilmu pengetahuan, dan 70 persen untuk transfer ilmu pengetahuan.

“Pustakawan itu tugasnya mengumpulkan yang berserakan, diseminasi, tunjukkan kepada masyarakat. Fitrah perpustakaan adalah untuk mencerdaskan anak bangsa. Jadi tidak boleh ada anak bangsa yang diterlantarkan di perpustakaan,” ujarnya.

Ditambahkan bahwa untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, gaya lama kampus harus ditinggalkan. Menurutnya, saat ini riset di kampus seharusnya tidak hanya berorientasi untuk diterima di jurnal ilmiah dunia, tetapi juga berorientasi kepada pengabdian untuk masyarakat.

“Karena itu untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia unggul, mas Menteri Pendidikan mengusung Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Tetapi ini harus didetailkan karena kita ditantang untuk meninggalkan teori yang tidak relevan dan penguasaan teknologi dari negara lain,” jelasnya.

Kepala Perpusnas menambahkan, Perpustakaan Unri diminta agar memastikan masyarakat makin mengenal akar budaya dan potensi kekayaan alam daerahnya. Disebutkan bahwa kampus dapat memberikan pelatihan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya lengkap dengan harga, biaya kirim dan estimasi waktu tiba di negara tujuan, dan lainnya.

Saat ini, Unri sedang membangun gedung perpustakaan, University Main Library (UML) dengan tiga lantai dan luas 2 ribu meter persegi. Pembangunan gedung UML dijadwalkan selesai pada akhir 2023 dan mulai beroperasi pada awal 2024. Kepala Perpusnas menyebut akan memberikan dukungan untuk Perpustakaan Unri berupa bantuan migrasi perangkat lunak aplikasi otomasi perpustakaan menggunakan INLISLite, implementasi kartu keanggotaan perpustakaan terintegrasi atau Kartu SAKTI (Satu Kartu Terintegrasi), serta bantuan berupa komputer dan koleksi buku.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung pembangunan gedung baru Perpustakaan Unri. Mudah-mudahan bisa pada 2024 seiring dengan difungsikan gedung baru,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unri, Mexsasai Indra, menjelaskan terjadi perubahan paradigma dalam memahami literasi. Literasi memiliki makna menghasilkan produk dari ilmu pengetahuan yang dampaknya dapat dirasakan masyarakat secara langsung.

“Karena itu keinginan mas Menteri untuk melakukan Kampus Merdeka itu filosofisnya adalah bagaimana mendekatkan kampus dengan dunia realitas. Kenapa? Karena pada dasarnya, esensi ilmu pengetahuan sederhana saja, yakni dia harus mampu mengatasi masalah di masyakat,” tukasnya.

Dia menambahkan, kampusnya telah berupaya dalam menghasilkan riset yang berdampak bagi masyarakat. Pada 2021, riset dosen Unri berhasil menemukan radar yang dapat mendeteksi hingga 40 kilometer deteksi pergerakan kapal laut asing maupun dalam negeri, ataupun kapal musuh yang akan datang ke wilayah teritorial indonesia. Disebutkan bahwa Mabes TNI melirik penemuan ini.

Dan hasil karya ini perlu dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat sehingga produk ilmu pengetahuan tidak hanya pada produk oriented,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Perpusnas juga menjadi narasumber dalam program Podcast Dadakan (PODA) yang diproduksi oleh Perpustakaan Unri. Selain Kepala Perpusnas, hadir sebagai narasumber juga Wakil Rektor 1 Unri, Mexsasai Indra, Ketua LPPMP Unri, Belli Nasution, serta Kepala Perpustakaan Unri, Edyanus Herman Halim sebagai host. PODA disiarkan melalui kanal YouTube Gurindam 12 Perpustakaan UNRI.

Reporter: Hanna Meinita

Fotografer: Aji Anwar

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung