Bukittinggi, Sumatera Barat - Buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator merupakan hasil dari kegiatan workshop penulisan karya tulis tentang Bung Hatta yang digelar di tahun 2021 oleh UPT Proklamator Bung Hatta.
Program peningkatan budaya literasi dan penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, yang kemudian diturunkan dalam bentuk kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan.
Dalam laporannya Kepala UPT Proklamator Bung Hatta, Nur Karim, menyampaikan perpustakaan dijadikan sebagai pusat pemasyarakatan yang mendorong produktifitas dan kreativitas yang berdampak pada perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Ofy Sofiana, kegiatan workshop penulisan karya tulis tentang Bung Hatta, merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat agar memiliki kemampuan dan minat untuk menulis dalam rangka mendorong iklim perbukuan di Indonesia dan penguatan konten literasi sebagai salah satu ikhtiar kita untuk memenuhi kekurangan bahan bacaan sekaligus memberi pembekalan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Kegiatan workshop penulisan ini mendapat dukungan penuh dari Perpustakaan Nasional, melalui Perpusnas Press, di mana hasil tulisan peserta workshop dihimpun dan diterbitkan, untuk memotivasi tumbuhnya minat dan kemampuan menulis,†ucap Ofy pada webinar Peluncuran dan Diskusi Buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator secara daring dan luring, Senin (29/11/2021).
Menanggapi pernyataan tersebut Pimpinan Redaksi Perpusnas Press, Edi Wiyono, berkata bahwa buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator merupakan sebuah apresiasi yang diberikan oleh Perpusnas Press kepada UPT Proklamator Bung Hatta yang telah membuka kesempatan bagi masyarakat di Sumatera Barat untuk menulis. Karena upaya tersebut sejalan dengan semangat yang dimiliki oleh Perpusnas Press yakni Tulis – Terbit – Sebarkan.
Menurut Edi, kegiatan workshop yang diselenggarakan ini sejalan dengan program dan kegiatan prioritas Perpusnas antara lain pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi. Diketahui kondisi ekosistem perbukuan di Indonesia masih belum pada kondisi yang memuaskan. Sedangkan dalam hal aksesibilitas bahan bacaan, Perpusnas melalui Perpusnas Press memberikan akses secara digital kepada masyarakat.
“Saat ini 1 buku masih ditunggu oleh 90 orang, untuk itu kondisi ekosistem perbukuan perlu dikembangkan. Bagi yang belum bisa membaca buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator secara langsung, bisa mengaksesnya digital melalui iPusnas dan SiPENA,†kata Edi.
Selaku penulis dan pegiat literasi, Muhammad Subhan, menambahkan bahwa kegiatan ini sangat baik dilaksanakan dalam upaya menambah jumlah buku di Sumatera Barat pada masa pandemi Covid-19. Dia lantas bercerita bahwa 29 judul cerita pendek (cerpen) di dalam buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator tersebut merupakan jejak sejarah dari seorang tokoh proklamator pendiri bangsa dan seluruhnya ditulis secara human interest namun lugas serta merujuk ke banyak referensi.
“Keteladanan yang dilakukan oleh sosok Bung Hatta tercermin dalam cerpen-cerpen ini. Jadi prinsip kehidupan Hatta adalah cinta. Dasarnya cinta,†jelas Muhammad Subhan.
Juara I Lomba Karya Tulis tentang Bung Hatta, Ghenny Aosi, menceritakan bahwa gambaran umum Bung Hatta yang diketahui oleh masyarakat luas adalah sosok yang tegas, lugas, jujur, dan amanah. Namun, di sisi lain dia tetap manusia biasa yang juga memiliki sifat humoris. Baginya, generasi muda membutuhkan bahan bacaan yang mudah dicerna untuk lebih mengenal Bung Hatta lebih dekat.
“Generasi muda butuh mendapatkan informasi yang easy to serve agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,†ungkap Ghenny.
Buku Kacamata Hatta, Jejak Sang Proklamator diterbitkan melalui alur kompetisi yang kemudian diseleksi dan melewati proses lokakarya, perbaikan serta penyuntingan. Isi dari buku tersebut merupakan kumpulan dari cerpen tentang Bung Hatta yang ditulis oleh beragam penulis pemula hingga yang sudah berpengalaman.
Reporter: Basma Sartika