Peluncuran Kolecer dan Candil: Inovasi Perpustakaan dari Pemerintah Jawa Barat

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Sempur, Bogor - Kreativitas tanpa batas! Hal itulah yang menginspirasi Pemerintah Jawa Barat dalam mendekatkan perpustakaan ke masyarakat. Melalui Kotak Literasi Warga Cerdas (Kolecer) dan Maca Dina Digital Library (Candil) dapat menjadi wadah untuk masyarakat Jawa Barat mengakses perpustakaan di tempat umum dan mengakses perpustakaan melalui aplikasi. Peluncuran Kolecer dan Candil tersebut diselenggarakan di lapangan Sempur Bogor, pada hari Sabtu (15/12). Acara yang didukung Kick Andy juga menghadirkan musisi Ferry Curtis dan para pegiat literasi seperti Atep Kurnia dan Vudu Abdul Rahman serta Duta Baca Indonesia Najwa Shihab. Pada kesempatan tersebut juga dihadiri Bupati dan Walikota se Jawa Barat untuk pendatanganan kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan urusan perpustakaan. Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando yang hadir dalam peluncuran tersebut sangat mengapresiasi gerakan yang telah dilakukan Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil dalam meningkatkan literasi masyarakat Jawa Barat.

Kolecer merupakan inovasi perpustakaan mini yang akan dipasang di jalur-jalur pedestrian. Kolecer yang berbentuk lemari kayu yang terinspirasi dari kotak telepon di kota London diisi oleh 80 buku. Koleksinya nanti bisa ditambahkan oleh siapa saja, komunitas, masyarakat luas. Target Pemerintah Jawa Barat akan menghadirkan kolecer di 600 titik di seluruh Jawa Barat. Sedangkan Candil adalah Official Library milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada aplikasi Candil tersedia buku-buku elektronik dari pengarang yang berasal dari Jawa Barat maupun Nasional sebanyak 500 judul dan setiap judulnya tersedia 3 eksemplar. Target pada tahun 2019 akan berjumlah 1500 judul dan akan meningkat setiap tahunnya.  "Saya titip kepada kepala daerah, program ini merupakan investasi untuk masa yang akan datang. Hasilnya mungkin tidak terlihat satu atau dua tahun tetapi sepuluh atau dua puluh tahun kedepan, ketika generasi saat ini akan menjadi penerus yang cerdas dan pemimpin yang hebat karena masa kecilnya penuh imajinasi karena membaca," ujar Ridwan. Gubernur Jawa Barat juga menghimbau agar kepala daerah juga harus kreatif dalam meningkatkan literasi masyarakat. "Jadikan perpustakaan juga tempat bermain, bermusik dan pelatihan-pelatihan bagi ibu ataupun masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. InsyaAllah pada akhir tahun ada penghargaan bagi kepala daerah yang peduli terhadap investasi literasi," pacu Ridwan.

Sejalan dengan yang disampaikan Ridwan Kamil, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan penting untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Menurut data Bappenas hanya 8% masyarakat Indonesia yang Sarjana, sisanya adalah lulusan SD, SMP, SMA. Melalui buku-buku ilmu terapan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan. "Literasi didalamnya juga adalah kemampuan suatu bangsa atau negara menciptakan barang dan jasa. Perbedaan negara maju dan terbelakang ada pada tingkat kegemaran membaca dan tingkat kemampuan literasi. Perbedaan tingkat kemampuan literasi menyebabkan perbedaan kemampuan memproduksi barang dan jasa. Perbedaan memproduksi barang dan jasa itulah yang membedakan negara maju dan terbelakang," jelas Syarif.

Duta Baca Indonesia Najwa Shihab menyampaikan dalam dua tahun terakhir perkembangan taman bacaan sangat pesat bisa mencapai 6000 di seluruh Indonesia. Jenisnya bervariasi dari skala kecil, menengah dan besar. Najwa Shihab yang biasa disebut Nana menjelaskan di Papua ada yang menggunakan Noken untuk menjajakan buku-buku, di Sulawesi Barat ada Perahu pustaka untuk menjangkau warga di pulau, di Jawa Tengah ada Kuda Pustaka, Becak Pustaka dan lain sebagainya. "Pegiat literasi percaya literasi itu adalah kata kerja jadi kita harus mendekati masyarakat melalui beragam variasi. Tantangannya bagaimana agar sustainable dan menggerakan forum taman bacaan agar berkolaborasi dengan berbagai pihak dan berinisiatif melalui kearifan lokal karena pegiat literasi lokal yang tahu dan berkreasi bagaimana membuat orang kembali mengingat nikmatnya membaca,' terang Najwa.

Disamping peluncuran Kolecer dan Candil juga terdapat pengukuhan Bunda Literasi Kota Bogor Ibu Yane Ardian Bima Arya oleh Atalia Praratya Ridwan Kamil Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat. Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan kesepahaman bersama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten dan Kota Se Jawa Barat tentang Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan. Kemudian penyerahan dana CSR dari mitra Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta tinjauan dan penyerahan Kolecer Kota Bogor dari Gubernur Jawa Barat ke Walikota Bogor. "Pada kesempatan ini Kota Bogor berterima kasih menjadi tempat bersejarah untuk program yang sangat penting ini dan mudah-mudahan menjadi awal yang baik untuk membangun karakter generasi muda dan menyelamatkan generasi mendatang. Semoga acara hari ini memberikan inspirasi tidak saja di kota-kora di Jawa Barat tapi juga di kota-kota di seluruh Indonesia," terang Bima Arya.

 

Reportase : Arwan Subakti

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung