Pemerintah Kabupaten Semarang Membutuhkan Gedung Perpustakaan Baru

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Kabupaten Semarang membutuhkan gedung perpustakaan yang luas dan mampu mengakomodasi jumlah penduduk. Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan saat ini pihaknya memiliki gedung perpustakaan dengan luas 800 meter persegi.

Namun gedung perpustakaan disebut belum memenuhi standar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berkisar satu juta jiwa. Dia menambahkan, pemerintah daerah Kabupaten Semarang membutuhkan gedung perpustakaan dengan luas 8.000-an meter persegi. Tahun depan, diharapkan Kabupaten Semarang dapat dipertimbangkan masuk dana alokasi khusus (DAK) fisik subbidang perpustakaan daerah untuk pembangunan gedung.

“Kami sudah menyiapkan tempatnya, cuma untuk membangunnya kami dengan anggaran yang sangat terbatas, kami sangat berharap ada bantuan dari Kepala Perpusnas agar nanti bisa masuk DAK pada tahun yang akan datang,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Rabu (3/8/2022).

Dia mengaku sudah menyiapkan persyaratan di antaranya DED, sertifikat, dan tanah. Dia berharap semua kelengkapan dapat menjadi penguat bagi pemerintah pusat untuk memberikan bantuan ke pemerintah daerah.

Literasi, tegasnya, memiliki makna luas dan dapat dipraktikkan. “Kami senang bisa terbuka wawasannya,” jelasnya.

Usai kunjungan, Wakil Bupati Semarang, Basari, mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dia mengajak masyarakat untuk mengunjungi Perpusnas karena merupakan gudangnya ilmu. Tidak hanya itu, dia terkesan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga mengajarkan bagaimana mengimplementasikan ilmu yang didapat.

“Kami berharap ada kerja sama dengan Pemerintah Kabupten Semarang terkait bagaimana Kabupaten Semarang memajukan perekonomian melalui buku-buku yang ada di Perpusnas ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengungkapkan literasi bukan sekadar kemampuan mengenal huruf dan kalimat. Literasi memiliki makna luas dan mesti diurus dengan baik. Untuk itu, dia mengharapkan kebijakan pemerintah Kabupaten Semarang dalam pembangunan perpustakaan dan literasi di daerahnya. Menurutnya, pemerintah kabupaten/kota memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

“Yang mengubah bangsa ini di kabupaten dan kota. Pemerintah pusat kan regulator, provinsi koordinator. Karena yang mengeksekusi pembangunan di daerah adalah kabupaten/kota,” urainya.

Dia menegaskan, literasi mendukung terciptanya manusia yang unggul dan memiliki daya saing global.

Reporter: Hanna Meinita

Fotografer: Robby

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung