Pendekatan Perpustakaan Melalui Literasi Seni Budaya Ala Perpustakaan Bung Karno

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Blitar, Jawa Timur. Kerlap-kerlip lampu mempercantik tiap sudut amphitheater Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Kilatan blitz dari sejumlah kamera dan ponsel menambah sisi estetika keliukan para penari mengiringi iringan gamelan. Ada yang berbeda dari irama gamelan. Tidak seperti biasanya. Aransemen gamelan terdengar lebih milenial mengikuti kehendak jaman dan para penonton yang juga banyak dihadiri usia milenial.

Sebanyak 19 kelompok tari dari sanggar tari Patrialoka bergantian mengisi akhir pekan masyarakat Blitar. Riuh tepuk tangan tanpa henti membahana mengisi ruang udara, Mengganti dingin malam dengan kehangatan suasana pentas budaya, Sabtu, (27/7/2019) di panggung Amphiteater.

Pentas seni budaya yang digelar  Perpustakaan Proklamator Bung Karno merupakan cara lain mengenalkan dan memasyarakatkan perpustakaan. Pendekatan seni budaya dipilih mengingat masyarakat Blitar dan sekitarnya masih kental dengan tradisi budaya serta nilai-nilai kearifan. Implementasi dari perpustakaan menjangkau masyarakat.

Pendekatan ke masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara.  Perpustakaan Proklamator Bung Karno memilih budaya sebagai upayanya mendekatkan masyarakat dengan perpustakaan. Menyandingkan keragaman budaya dengan aktivitas perpustakaan. Metode ini dinilai lebih efektif, efisien, dan hasilnya memuaskan. Artinya, kebutuhan kultural berbalut pengetahuan masyarakat terpenuhi. Di samping kebutuhan sosialnya.

Perpustakaan sejatinya memang dirancang memenuhi segala kebutuhan informasi dan pengetahuan seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan harus ada ruang untuk ekspresi. Ruang yang bisa membangkitkan energi kebersamaan. Membangun kedekatan psikologis.

Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan nasional, perpustakaan merupakan sarana pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Kata budaya menurut Koentjaraningrat (2015) sering direpresentasikan sebagai  hasil karya manusia, seperti candi, tari-tarian,  seni rupa, seni suara,  kesusastraan dan filsafat. Lebih lebih dijelaskan bahwa  kebudayaan juga terwakili pada adat istiadat, bahasa dan kesenian dari masyarakat tertentu.

Perpustakaan Bung Karno sebagai perpustakaan yang notabene bertugas melayani seluruh lapisan masyarakat sudah selayaknya mampu memenuhi kebutuhan informasi kultural kepada pemustakanya. Perpustakaan Bung Karno menyimpan warisan leluhur bangsa, termasuk karya-karya sang tokoh proklamator.

Peradaban dunia tidak akan bisa berubah tanpa sentuhan orang-orang yang berani mengubah dan mengembangkan peradaban tersebut. Masyarakat Blitar berharap, pentas seni budaya di Perpustakaan Bung Karno dapat lebih kreatif, produktif, sehingga kreativitasnya bermanfaat dan bernilai bagi masyarakat sekitar.

 

reportase: agussutoyo

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung