Perpusnas Dampingi Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI Ke Kabupaten Kulonprogo, D.I Yogyakarta

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

 

Kulonprogo, DIY – Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja reses ke Kabupaten Kulonprogo pada Selasa (27/02), masa Persidangan III Tahun sidang 2023-2024. Agenda diawali dengan kunjungan ke sekolah yaitu SMP Negeri 2 Temon, SMA Negeri 2 Wates dan SMK Negeri 2 Pengasih. Rombongan mengelilingi sekolah untuk melihat aktivitas belajar mengajar dan sarana prasarana di sekolah, termasuk didalamnya fasilitas layanan perpustakaan.

Agenda selanjutnya yaitu pertemuan dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan yang membidangi masalah Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan. Pertemuan dilakukan di Aula Adikarto, Kantor Bupati Kulonprogo. Pada kesempatan ini, Perpustakaan Nasional diwakili oleh Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Suharyanto. Rombongan diterima oleh PJ. Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti.

PJ Bupati Kulonprogo menyoroti mengenai kondisi perpustakaan di Kabupaten kulonprogo yang saat ini capaiannya masih rendah dan butuh perhatian lebih.  Dari 616 unit perpustakaan, jumlah perpustakaan yang telah terakreditasi sebanyak 206 unit (33,44%). Sementara itu jumlah perpustakaan sekolah yang telah terakreditasi juga masih tergolong sedikit yaitu 175 dari 510 perpustakaan (34,31%). Sedangkan perpustakaan kalurahan yang terakreditasi sebanyak 30 dari 88 perpustakaan (34,09%)

Pimpinan rombongan Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyampaikan bahwa literasi menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM di Kulonprogo yang saat ini belum mengarah progresif. “Buku menjadi penting tetapi bukan hanya sekedar baca buku, ada gedung perpustakaan, tetapi ada keinginan untuk membaca dan mengaplikasikan apa yang dibaca” Jelasnya.  Untuk itu, Komisi X DPR RI juga membentuk Panja Peningakatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) khusus untuk menangani masalah literasi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo, Duana Heru Supriyanta menyampaikan mengenai ketimpangan kondisi perpustakaan di Kabupaten Kulonprogo. “mayoritas sekolah tingkat atas dan perguruan tinggi sudah bagus dengan akreditasi A, namun untuk perpustakaan SD dan SMP serta kelurahan masih perlu ditingkatkan lagi kondisinya dengan dukungan dari DAK, karena anggaran daerah sangat terbatas” ungkapnya.

Selain itu, diperlukan kebijakan khusus mengenai penggunaan anggaran desa bagi pengelolaan perpustakaan kelurahan agar kondisinya bagus dan bermanfaat bagi masyarakat.

Heru juga menyoroti mengenai peran perpustakaan yang saat ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat baca tetapi tempat untuk mengaplikasikan apa yang dibaca atau disebut dengan Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Namun program TPBIS mengalami tumpang tindih dengan urusan yang lain, seperti pada UMKM. “Perlu ada kebijakan yang jelas mengenai program TPBIS agar dapat dapat dijalankan sesuai dengan aturan dan kebutuhan” harapnya.

Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Suharyanto menjelaskan mengenai program utama tahun 2024 yang dibuat oleh Perpustakaan Nasional dalam rangka peningkatan literasi di Indonesia.

“Pertama, Penguatan budaya baca dan literasi dengan cara penyediaan 1.000 Judul buku untuk 10.000 desa disertai dengan pembinaan, pelatihan dan pendampingan untuk pengelola perpustakaan; Kedua, Pengarusutamaan naskah, dengan cara digitalisasi naskah yang ada di Indonesia disertai dengan pelatihan; dan Ketiga, Percepatan akreditasi perpustakaan, yang dilakukan tidak hanya oleh pusat tetapi dibantu oleh Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota dan penggiat literasi di daerah.” jelasnya

Menanggapi permasalahan yang disampaikan, Suharyanto menambahkan bahwa Perpustakaan Nasional sudah menjalin komunikasi dan sinergi ditingkat pusat dan daerah. “Perpusnas sudah berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk pembinaan dan akreditasi perpustakaan sekolah dan  koordinasi dengan Kemendagri untuk pembinaan perpustakaan desa” jelasnya.

Selain itu, akan didakan Rapat Koordinasi Nasional dengan kepala dinas provinsi/kabupaten/kota seluruh Indonesia untuk menyamakan persepsi dan tujuan dalam rangka peningkatan literasi dan kegemaran membaca di Indonesia.

Reportase: Nurazizah

Dokumentasi: Ratna Jubaedah

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung