Perpusnas Dukung Pembukaan Kembali Perpustakaan Choa Chu Kang  

 

Jakarta--Perpustakaan Umum Choa Chu Kang Singapura dibuka kembali setelah ditutup selama 2 (dua) tahun. Perpustakaan yang beroperasi di bawah National Library Board (NLB) Singapore merupakan perpustakaan yang ketujuh dan terbaru milik NLB. Kini perpustakaan tersebut hadir dengan tampilan yang lebih ‘hijau’ dengan mengusung tema berbasis alam.

Acara pembukaan diselenggarakan secara daring dan luring pada Rabu (27/10/2021). Hadir sebagai tamu kehormatan yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo. Sedangkan perwakilan perpustakaan negara sahabat hadir secara daring melalui Zoom.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyambut baik dibukanya kembali Perpustakaan Umum Choa Chu Kang. Ia menyampaikan dukungannya dan ucapan selamat secara daring serta berharap perpustakaan tersebut dapat memberi inspirasi bagi negara lain di dunia.

“Diharapkan selain bermanfaat bagi masyarakat Singapura, juga menginpirasi negara-negara lain di dunia, khususnya Indonesia dalam memberdayakan sumber daya alam hayati sebagai salah satu potensi dalam membangun negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut Syarif memaparkan harapan mengenai hubungan baik antara Indonesia dan Singapura selama ini dapat terus terjalin dengan baik melalui diplomasi kebudayaan dan pengetahuan dengan menekankan pentingnya peran perpustakaan.

“Perpustakaan merupakan jembatan pengetahuan masa lampau, kini, dan yang akan datang,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Menteri Josephine dalam sambutannya, di mana ia memiliki kenangan tentang perpustakaan sejak ia berusia sembilan tahun. Josephine memahami bahwa perpustakaan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak usia dini hingga usia senja dan memiliki peran tersendiri dalam tiap fase kehidupan manusia.

“Libraries have a special place in many people’s hearts. Somehow libraries continue to feature in our lives even as we grow. It plays a vital role in our society, as gateway to knowledge and culture,” ungkapnya.

 

 

Reportase: Eka Cahyani