Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menerima secara langsung kunjungan Asisten Deputi Literasi Inovasi dan Kreativitas Kemenko PMK, Molly Prabawaty. Kunjungan yang menghadirkan perwakilan kepala desa di Kabupaten Lombok Tengah ini membahas mengenai pembangunan perpustakaan desa.
Moly Prabawaty mengatakan, kunjungannya ke Perpusnas untuk menyampaikan beberapa hal terkait pengembangan desa, salah satunya perpustakaan desa.
"Kami sangat berharap desa di seluruh Indonesia akan punya perpustakaan desa dan tentunya dengan adanya perpustakaan ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat," ungkapnya, Kamis (16/06/2022).
Sebelumnya, lanjut Moly, telah melakukan kunjungan dinas pada 6-7 Juni ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk bertemu dengan pegiat literasi dan Dinas Perpustakaan Provinsi NTB, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah.
Selain itu, pihaknya juga berkunjung ke Desa Semparu untuk melihat perpustakaan desa. Perpustakaan desa di Semparu ini sangat baik dan ada motor roda tiga yang dimodifikasi untuk perpustakaan keliling.
"Pengelolaannya sudah sangat baik, hanya saja masih minim di sarana dan prasarana, baik gedung perpustakaan maupun koleksinya. Maka kami harap Perpusnas dapat membantu perpustakaan ini agar memiliki gedung yang nyaman dan memadai," ungkapnya.
Camat Kopang Lalu Halik menambahkan, keberadaan perpustakaan menjadi prioritas yang dibutuhkan masyarakat. Mengingat kecenderungan minat baca yang masih rendah dan literasi masih kurang.
"Terlebih akan disahkannya Perda perpustakaan di Lombok Tengah, tentunya perpustakaan menjadi barometer," ungkapnya.
Kepala Desa Semparu, Lalu Ratmaji Hijrat menceritakan, setelah menjadi kepala desa dirinya memindahkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang didirikannya menjadi perpustakaan desa. Saat ini perpustakaan desa tersebut telah memiliki tenaga perpustakaan, fasilitas dan koleksi.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan desa, namun tidak menyurutkan semangat Lalu Ratmiji. "Saya memang sudah suka perpustakaan dari dulu. Dengan pembangunan perpustakaan ini sudah disetujui, kami tidak kesulitan anggaran karena seluruh OPD sudah setuju," lanjutnya.
Namun, Lalu Ratmiji mengungkapnya, perpustakaan Semparu masih kurang koleksi bahan bacaannya. Selain itu, sarana lainnya seperti rak dan komputer masih minim.
Sedangkan, Kepala Desa Lendang Are, Ayunan mengatakan, perpustakaan desa yang dibangun untuk membangun SDM di wilayahnya. Perpustakaan desa menggunakan gedung bekas kantor desa lama. Pihaknya juga berencana membangunan perpustakaan di objek wisata.
"Dengan adanya perpustakaan ada pembeda dengan objek wisata lainnya. Nantinya pelayanan perpustakaan ada di dua tempat ada di eks kantor desa dan objek wisata," katanya.
Sementara itu, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan, Perpusnas mendukung pengembangan perpustakaan desa. Meskipun belum ada anggaran untuk pembangunan perpustakaan desa, namun Perpusnas memiliki stimulan yang dapat dimanfaatkan.
"Mengenai koleksi, Perpusnas ada program hibah buku yang dapat dihibahkan ke perpustakaan desa. Selain itu, kami mendorong pemerintah desa menulis buku yang berisi kearifan lokal. Ini bertujuan agar masyarakat jadi lebih tahu tentang daerah tersebut," katanya.
Â
Reportase: Wara Merdeka
Fotografer: Alfy/Deni