Medan Merdeka Selatan, Jakarta- Mudahnya penyebaran informasi di era disruptif seperti sekarang ini membuat masyarakat harus lebih pandai menyeleksi informasi. Disitulah peran pustakawan dibutuhkan dalam mengumpulkan, mengolah, hingga menyebarkan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan menulis. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpusnas Joko Santoso saat membuka kegiatan Workshop Penulisan untuk para Pustakawan di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional RI, Selasa (19/11).

Dalam acara yang dihadiri 100 pustakawan tersebut Joko menjelaskan menulis juga memiliki tantangan tersendiri. Seorang penulis harus mampu beradaptasi dengan siapa dan sepertinya apa kebutuhan pembacanya. “Maka dari itu penting bagi pustakawan untuk belajar menulis secara kreatif,” ungkapnya.

Joko berharap dengan kegiatan seperti ini Pustakawan akan bisa memahami bagaimana menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang bermanfaat serta mudah dipahami masyarakat pengguna layanan Perpusnas.

Anita Hairunnisa, pendiri dan pimpinan Bitread Digital Publishing yang hadir sebagai narasumber menyampaikan menuangkan ide menjadi paragraf dalam tulisan memang menjadi tantangan tersendiri. “Menulis yang menarik perlu latihan. Dan tidak perlu membebani diri dengan apa yang harus kita tulis," ungkap Anita.

Lebih lanjut, Anita menyampaikan pentingnya mengiventarisasi ide-ide yang sering muncul dalam keadaan tidak terduga sebagai bahan tulisan. “Kita dapat memanfaatkan gawai yang kita punya untuk menulis,” imbuhnya.

Bersamaan dengan kegiatan ini, secara resmi diluncurkan Perpusnas Press sebagai penerbit publikasi milik Perpusnas dan SiPENA sebagai salah satu inovasi pengelolaan penerbitan dan juga repository seluruh terbitan Perpusnas khusus di bidang perpustakaaan dan kepustakawanan.

Reportase: Eka Purniawati

Fotografer: Raden Radityo