Perpusnas Gelar Rapat Kerja Bersama DPD RI

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta,- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menggelar rapat kerja bersama Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada Selasa, (3/9/2024).

Rapat kerja ini dilakukan untuk membahas pelaksanaan program kerja perpustakaan dan realisasinya pada tahun 2024. Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, mengatakan bahwa berbagai program dilakukan Perpusnas untuk terus mendorong peningkatan budaya literasi masyarakat yang targetnya ditetapkan sebesar 71 (kategori tinggi) pada tahun 2024 ini.

Menurutnya, cakupan pelaksanaan berbagai kegiatan pun diupayakan agar menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Diantaranya melalui program Dana Dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sub bidang Perpustakaan.

“Sampai saat ini, DAK Fisik Sub bidang Perpustakaan yang disalurkan mencapai nilai lebih dari 2,5 triliun untuk 459 lokus di tingkat provinsi/kabupaten/kota. Pada tahun 2024 ini sendiri, nilainya sebesar 525 miliar rupiah yang tersebar di 107 lokus,” terangnya.

Program Dekonsentrasi juga menjadi cara Perpusnas mendorong keterlibatan pemerintah daerah dalam pengembangan budaya baca masyarakat. Melalui anggaran senilai hampir 11,5 miliar yang disalurkan untuk 33 dinas perpustakaan provinsi untuk bisa menghadirkan berbagai kegiatan peningkatan tingkat literasi masyarakat. Diantaranya Lomba Bertutur, Lomba Perpustakaan Sekolah Terbaik Tingkat SLTA, Lomba Perpustakaan Sekolah Terbaik Tingkat SLTP, dan Pustakawan Berprestasi Nasional.

Joko Santoso juga menyinggung terkait program pemberian bantuan buku bermutu untuk 10.000 perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca masyarakat yang mulai dilakukan Perpusnas tahun ini. Dirinya menyebut hal ini sebagai salah satu upaya menyelesaikan masalah ketercukupan koleksi bahan perpustakaan.

“Saat ini proses pencetakan bukunya sudah mencapai 100 persen dan sudah dikirim di setiap provinsi untuk selanjutnya didistribusikan ke lokus di masing-masing kabupaten/kota,” jelasnya.

Lebih lanjut Joko Santoso menjelaskan bahwa dalam rencana kerja pemerintah Perpusnas Tahun 2025 salah satu kegiatan pembangunan yang dilakukan adalah pengembangan budaya literasi untuk mendukung kreativitas dan inovasi. Program-program prioritasnya yaitu peningkatan budaya kegemaran membaca, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, peningkatan layanan literasi yang berkualitas dan merata.

Ketua Komite III, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hasan Basri mengatakan bahwa dalam era informasi seperti sekarang ini, literasi menjadi sebuah akses yang penting untuk memahami berbagai pengetahuan. Menurutnya literasi menjadi kunci untuk berpartisipasi dalam dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah.

“Literasi membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis. Orang yang terbiasa membaca dan memproses informasi secara sistematis akan mempunyai argumen yang kuat, memahami perspektif yang berbeda, dan dapat mengambil keputusan yang bijak,” sebutnya.

Mengingat pentingnya tugas Perpusnas dalam upaya pembangunan literasi di Indonesia, dirinya mengungkap Komite III DPD RI akan siap mendukung terutama terkait penambahan anggaran Perpusnas yang dinilai masih sangat kecil untuk dapat menjalankan program-program yang digagas secara efektif.

“Diperlukan langkah-langkah strategis dari Perpusnas dalam upaya mendorong peningkatan tingkat kegemaran membaca. Tentunya juga harus menyelaraskan terhadap kebijakan dan program kerja Perpusnas dalam lima tahun ke depan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2025-2029,” pungkasnya.

Reporter: Eka Purniawati
Fotograger: Aditya Irfan

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung