Semua Bisa Menulis: Perpusnas Dorong Kreativitas Anak Melalui Kelas Cerpen
Medan Merdeka Selatan, Jakarta– Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan Perpusnas menyelenggarakan Kelas Literasi Menulis Cerita Pendek (Cerpen) untuk anak Sekolah Dasar (SD) dalam rangka penguatan budaya baca dan literasi di Indonesia dengan tema "Semua Bisa Menulis," Minggu (27/4/2025).
Ketua I Dharma Wanita Pusat sekaligus Ketua Dharma Wanita Perpusnas, Teti Aminudin Aziz, dalam sambutannya menyampaikan pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan kreativitas anak-anak.
“Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) Perpusnas mengadakan kegiatan ini sebagai sarana pelatihan bagi anak-anak sehingga dapat menuangkan ide dan imajinasinya ke dalam tulisan sehingga kreativitas anak-anak dapat semakin meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Teti Aminudin menjelaskan kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya meningkatkan literasi anak-anak dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Adik-adik yang hadir sebagai peserta akan berusia 30 tahun di 2045 nanti. Kalau sekarang adik-asik literasinya bagus maka di tahun 2045 nanti menjadi sosok yang lebih hebat,” tuturnya.
Selain itu, Teti Aminudin memberikan motivasi kepada anak-anak sekaligus mengutarakan harapannya kepada para orangtua yang hadir agar senantiasa mendukung anak dalam kegiatan membaca dan menulis.
“Untuk adik-adik, belajarlah dan berkiprahlah terus karena nanti di 2045 kalian bisa menjadi seseorang yang luar biasa hebat dengan kemampuan literasi, menulis dan membaca yang baik. Untuk orang tua, dukung selalu anak-anak kita karena dengan menulis dapat menuangkan ide-ide dan perasaan yang dirasakan,” ungkapnya.
Pustakawan Ahli Madya Perpusnas, Atis Taufik A.R, mewakili Kepala Pujasintara Perpusnas, Suharyanto, menyampaikan tema yang diusung dalam kegiatan ini mencerminkan semangat bahwa setiap anak memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menuangkan ide, imajinasi, dan pengalaman ke dalam bentuk tulisan yang menarik.
Lebih lanjut, Atis Taufik menjelaskan menulis bagi anak-anak adalah sarana yang luar biasa untuk mengembangkan kreativitas, melatih daya pikir, dan menumbuhkan kepercayaan diri.
“Cerita yang mereka tulis bukan hanya sekadar kisah, tetapi juga cerminan dari imajinasi yang kaya serta pengalaman yang penuh makna. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi keikutsertaan adik-adik dalam kegiatan ini. Kami yakin bahwa dalam diri setiap peserta tersimpan potensi besar untuk menjadi penulis yang hebat,” urainya.
Penulis buku anak, Nurhadiansyah, dalam kesempatan ini memaparkan tahapan dalam membuat sebuah cerita yang harus dipahami penulis cerita yaitu membuat ide, tokoh, konflik dan plot cerita.
“Hal paling utama yang harus kita miliki adalah ide cerita. Tidak ada cerita yang lahir begitu saja tanpa adanya gagasan. Kedua, membuat tokoh cerita yang memiliki keinginan kuat akan sesuatu yang akan membuat cerita menjadi bergerak maju dan seru,” jelasnya
Yang ketiga, lanjutnya, sebagai penulis harus dapat menciptakan konflik tokoh cerita dimana rintangan dan konflik yang terjadi akan membuat pembaca penasaran untuk membaca cerita tersebut.
“Langkah selanjutnya adalah merancang plot cerita yaitu alur cerita yang terbagi menjadi tiga bagian; awal, tengah dan akhir dimana ketiga bagian itu harus memiliki hubungan kuat satu dengan yang lain,” jelasnya.
Selain itu, Nurhadiansyah menyampaikan pentingnya kegiatan membaca dalam mendukung penulisan sebuah cerita.
“Jangan pernah berhenti membaca buku karena semakin kita banyak membaca maka semakin banyak gagasan, ilmu pengetahuan yang didapat dan kemudian dapat disebarluaskan melalui tulisan yang dibuat,” pungkasnya.
Kegiatan Kelas Literasi Menulis Cerpen Untuk Anak SD merupakan bagian dari Program Prioritas Perpusnas tahun 2025, yaitu penguatan budaya baca dan literasi yang bertujuan menjadikan perpustakaan sebagai ruang bagi masyarakat khususnya anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan berinovasi.
Sebanyak 50 anak-anak kelas 4-6 SD didampingi orang tua masing-masing tampak semangat dan antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka merupakan perwakilan anak-anak Aparatur Sipil Negara (ASN) dari 33 Kementerian/Lembaga yang memiliki minat dan bakat dalam menulis. Adapun cerpen karya peserta akan diseleksi dan karya-karya terbaik akan dimuat di majalah Cahaya Inspirasi Anak (CIA) edisi mendatang.
Reportase & Dokumentasi: Anastasia Lily
Galeri

