Perpusnas Hadir di The Leaders’ Conversations 2021

Perpusnas Hadir di The Leaders’ Conversations 2021

Perpusnas Hadir di The Leaders’ Conversations 2021

Jakarta - Perpustakaan Nasional RI menjadi salah satu Tamu Spesial untuk Diskusi Panel pada The Leaders’ Conversations 2021.

Federasi Internasional Asosiasi dan Lembaga Perpustakaan (IFLA) Kantor Regional untuk Asia dan Oseania dan National Library Board (NLB) Singapore berkolaborasi dalam menyelenggarakan the Leaders’ Conversations 2021 dengan tema Masterplans of Libraries and Archives, pada Senin (1/11/2021), secara daring melalui aplikasi Zoom.

Dalam sambutannya, Presiden IFLA, Barbara Lison, mengatakan bahwa IFLA memiliki empat arah strategis untuk periode tahun 2019-2024. Pertama yakni memperkuat suara dunia tentang pentingnya perpustakaan. Kedua mengenai cara menginspirasi dan meningkatkan pratik profesional. Ketiga adalah tentang bagaimana menghubungkan dan memanfaatkan bidang perpustakaan. Dan keempat membahas optimalisasi organisasi perpustakaan di seluruh dunia.

“IFLA mencoba untuk menjalankan keempat arah strategis tersebut dalam lima tahun ini,” ujar Barbara.

Mendukung pernyataan Barbara Lison, CEO NLB Singapore, Ng Cher Pong, menyatakan bahwa NLB Singapore memiliki sebuah rencana kolaborasi yang diperuntukkan bagi mitra dan komunitas.

“LAB25 adalah undangan untuk berkolaborasi dengan NLB Singapore guna menata kembali perpustakaan dan arsip dalam menjadi pendamping yang lebih kuat bagi masyarakat saat kita melibatkan sosial, budaya dan ekonomi untuk berkembang bersama,” ungkap Ng Cher Pong.

Menjawab pertanyaan yang diajukan seputar hal spesial yang membuat Perpustakaan Nasional RI berbeda dibanding Perpustakaan Nasional di negara lain, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Woro Titi Haryanti, menjelaskan perpustakaan menjadi prioritas dalam pembangunan Indonesia.

Perpustakaan Nasional RI selaku pembina dari seluruh jenis perpustakaan di Indonesia bertanggung jawab atas terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehingga perpustakaan wajib bertransformasi.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dibentuk, menargetkan perpustakaan desa agar mampu menghubungkan masyarakat dengan koleksi yang dimiliki Perpustakaan Nasional RI melalui layanan daring seperti Indonesia OneSearch (IOS) dan Khasanah Nusantara (Khastara).

Selain itu, dalam upaya melestarikan dan mempromosikan manuskrip nusantara, Woro mengajak Perpustakaan Nasional Australia dan negara Asia lainnya untuk berkolaborasi dalam mengumpulkan manuskrip-manuskrip budaya Indonesia yang masih berada di luar Indonesia.

“Kami ingin berkolaborasi dengan Australia untuk menghimpun koleksi manuskrip nusantara yang masih tersebar di luar Indonesia. Dengan demikian harapan kami manuskrip-manuskrip tersebut bisa dikenal di seluruh dunia,” jelas Woro.

Sebagai penutup Woro juga membeberkan bahwa kerja sama merupakan suatu hal yang penting untuk dijalankan di semua tingkat kepentingan, mulai dari desa, kabupaten/kota, provinsi, dan sektor swasta. Sehingga Perpustakaan Nasional RI mengadakan pertemuan rutin dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang perpustakaan.

“Pertemuan rutin tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman lebih baik tentang fungsi perpustakaan yang telah bertransformasi yakni untuk belajar, berbagi, dan beraktivitas. Kerja sama ini dibuka untuk semua jenis perpustakaan,” pungkas Woro.    

The Leaders’ Conversations merupakan sebuah kegiatan digital baru yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 2020. Kegiatan ini digunakan sebagai wadah bagi para pemimpin perpustakaan yang berasal baik dari dalam maupun luar Asia dan Oseania untuk berbagi wawasan mereka tentang perkembangan besar dalam dunia perpustakaan. Inisiatif ini mendapat dukungan besar dari IFLA dan IFLA Regional Kantor Regional untuk Asia dan Oseania karena selaras dengan Visi Global IFLA.

Reporter: Anastasia Linawati dan Basma Sartika

Galeri