Salemba, Jakarta—Arsip merupakan salah satu dokumen penting yang harus dijaga dan dirawat keotentikannya. Arsip memberikan informasi yang spesifik tentang fungsi dari unit kerja. Mengelola arsip berarti mengelola informasi dan dokumentasi secara efektif yang membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat. Namun, untuk memulai ke arah sana perlu komitmen sadar dan tertib arsip.
Menyadari pentingnya arsip dalam setiap pendokumentasi informasi dan dokumentasi, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando beserta seluruh jajaran di lingkungan kedeputian dan eselon dua melakukan penandatanganan pengelolaan sadar dan tertib arsip. Di saksikan langsung oleh Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan, penandatanganan komitmen sadar dan tertib arsip dilakukan di aula Perpusnas Jalan Salemba Raya 28A, Kamis, (17/5).
Penandatangan komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari penyerahan arsip statis yang diberikan Perpusnas kepada ANRI pada Rakornas Kearsipan di Kupang, NTT, (15/5). Pada saat itu Kepala Perpusnas bersama Kemendagri dan KemenPAN-RB menerima piagam pengghargaan dari ANRI atas peran serta aktif penyelamatan arsip yang bernilai guna.
“Setelah sebelumnya dilakukan audit atas arsip yang ada di Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional langsung melakukan perbaikan dari sisi pengelolaan dan pelestarian arsip. Dan kini Perpusnas secara aktif juga ikut menyukseskan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) yang dicanangkan ANRI dan KemenPAN-RB,†ucap Kepala ANRI Mustari Irawan.
Komitmen mendukung Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip Perpusnas dirumuskan dalam lima aspek :
- Mendukung Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip
- Melaksanakan pengelolaan kearsipan dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Mewujudkan tertib arsip sebagai program prioritas yang berkelanjutan
- Melaksanakan pengawasan , monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan pengelolaan arsip
- Membangun kesadaran kesamaan persepsi dan keterikatan seluruh pegawai pada unit kerja terhadap nilai guna dan manfaat arsip
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif mengatakan bahwa nyaris semua aktivitas manusia terikat dengan arsip. Perpustakaan Nasional selaku institusi yang berada di pusat harus mencontoh dengan pengelolaan arsip yang baik sehingga dapat menular juga ke dinas perpustakaan yang berada di provinsi, kabupaten, dan kota. “Dengan pengelolaan arsip yang baik. Kita menjadi tahu kapan arsip harus di retensikan dan kapan harus dimusnahkan,†imbuh Muhammad Syarif.
Demi memaksimalkan pengetahuan dan pengelolaan kearsipan yang baik, Perpusnas mengadakan Bimbingan Teknis (bimtek) pengelolaan arsip statis selama dua hari, (17-18/5). Bimtek diikuti oleh 54 peserta perwakilan dari seluruh unit kerja di lingkup Perpusnas.
Reportase : Hartoyo Darmawan
Â
Â