Salemba, Jakarta-Direktorat Deposit Bahan Pustaka bertugas melaksanakan pengelolaan karya cetak dan karya rekam (KCKR), penyusunan bibliografi nasional Indonesia (BNI), katalog induk nasional (KNI) serta literatur sekunder lainnya. Sayangnya, perhatian daerah kurang terhadap penyusunan bibliografi daerah. Padahal, hal tersebut merupakan kewajiban Pemda. Â Ke depan, Perpustakaan Nasional perlu merancang aplikasi untuk data center terbitan BNI
Mengatasi ketertinggalan tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menyarankan agar menggunakan dana dekon untuk penghimpunan KCKR di daerah. “Esensi perpustakaan adalah pusat peradaban bangsa sehingga ketika melakukan aktivitas hunting tidak sekedar menghimpun bahan pustaka tetapi juga memotivasi daerah untuk aktif menulis local content,†imbuh Syarif Bando saat bertukar pikir tentang penyusunan Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK) Unit Kerja Deposit, pada Selasa, (4/8).
Sedangkan, Inspektorat menyarankan kegiatan penghimpunan KCKR daerah menggunakan dana alokasi khusus (DAK) non fisik. Sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku sehingga pemerintah pusat masih bisa ikut campur.
Pustakawan Utama Perpusnas Titiek Kismiyati sependapat dengan Kepala Perpusnas bahwa perlu adanya aplikasi untuk bibliografi daerah. Namun, ia menyarankan kalau aplikasi yang dipakai cukup satu saja. Bisa digunakan oleh pusat maupun daerah. Titiek kemudian mengusulkan dua acara mengolah data, yakni secara online dan konvensional. Pun untuk penginputan katalog induk daerah bisa dilakukan secara online maupun konvensional. “Kalau di daerah tidak memiliki jaringan internet, bisa memakai cara konvensional,†jelas Titiek.
Untuk BID, Direktur Deposit Bahan Pustaka Nurcahyono menjelaskan sejumlah kriteria BID, yakni mencatat terbitan daerah dalam kurun waktu dua tahun, mencatat seluruh bahan perpustakaan, memuat semua bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan DDC yang terbit di daerahnya. Sedangkan kriteria untuk KID, antara lain menghimpun data katalog dari semua jenis perpustakaan di tingkat provinsi, menghipun data koleksi perpustakaan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir untuk semua jenis koleksi, “kecuali kamus, ensiklopedia, cerita anak, dan laporan rutin, serta memuat semua bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan DDC, tidak terikat satu Bahasa,†terang Nurcahyono.
Reporter : Hartoyo Darmawan
Fotografer : Rd Radityo