Perpusnas Selenggarakan Sosialisasi Standard Nasional Indonesia

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Salemba, Jakarta - Dalam rangkaian HUT Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menggelar Sosialisasi Standard Nasional Indonesia (SNI) dalam konteks standarisasi bidang perpustakaan di Indonesia secara daring, Selasa (23/5/2023)

Kegiatan ini menghadirkan dua nara sumber, yaitu Agus Rifai PhD dari Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah selaku Anggota Komisi Teknis 01/01 Badan Standarisasi Nasional dan Ir. Abdul Rachman Saleh selaku Pustakawan utama di Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Dalam konteks standarisasi bidang perpustakaan di Indonesia, SNI ISO 9707:2008 menjadi acuan penting bagi perpustakaan dalam menjaga dan melestarikan koleksi mereka agar tetap terjaga dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama”, ungkap Agus.

Penting untuk berkoordinasi dengan BPN atau instansi terkait untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan terkini mengenai penilaian kualitas untuk perpustakaan nasional di Indonesia.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami dalam konteks standarisasi SNI ISO 9707:2008 di perpustakaan di Indonesia, yaitu Konservasi Bahan Pustaka, Standar ini memberikan panduan tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan fisik, artinya perpustakaan di Indonesia perlu memahami dan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam konservasi bahan pustaka mereka sesuai dengan standar ini.

Penggunaan Bahan Pustaka yang Tahan Lama, SNI ISO 9707:2008 juga mengarahkan perpustakaan untuk menggunakan bahan pustaka yang tahan lama dan berkualitas tinggi. Artinya dengan menggunakan bahan pustaka yang tahan lama, perpustakaan dapat memastikan bahwa koleksi mereka tetap dapat digunakan oleh generasi mendatang.

Penyimpanan dan Penanganan yang Tepat untuk bahan pustaka.  Dan Perencanaan Bencana dan Pemulihan Darurat untuk perpustakaan, SNI ISO 9707:2008, artinya perpustakaan di Indonesia perlu memiliki rencana yang komprehensif untuk mengatasi situasi darurat yang dapat membahayakan koleksi mereka.

Dalam rangka menerapkan standar ini, perpustakaan di Indonesia dapat bekerja sama dengan Badan Perpustakaan Nasional (BPN) atau lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan panduan dan pelatihan yang diperlukan. Penting bagi perpustakaan untuk memahami pentingnya standarisasi dalam perlindungan bahan pustaka agar dapat menjaga dan melestarikan koleksi mereka dengan baik, memastikan ketersediaan sumber pengetahuan yang berkualitas bagi masyarakat sekarang dan di masa depan.

Sementara Abdul Rachman Saleh dalam paparannya menjelaskan tentang SNI - ISO 21248:2019 dalam konteks perpustakaan.

“Dalam konteks perpustakaan, sosialisasi SNI - ISO 21248:2019 perpustakaan juga dapat menerapkan standar yang relevan untuk meningkatkan kualitas layanan dan operasionalnya. Dalam konteks perpustakaan penting untuk meningkatkan profesionalisme, efisiensi, dan kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna. Dengan standar ini, perpustakaan dapat mengukur dan meningkatkan kinerjanya secara sistematis untuk mencapai tujuan strategis dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna”, timpalnya.

Acara ditutup dengan clossing statement oleh kedua nara sumber.  “Bahwa teruslah berinovasi dalam memajukan perpustakaan”, ucap Abdul Rachman, kemudian Agus Rifai menyampaikan “bahwa bagaimana pentingnya standar dalam memajukan perpustakaan di Indonesia dan saya yakin dengan respon teman-teman pada hari ini yang cukup luar biasa semangat, mari kita bangun perpustakaan indonesia ini dengan penuh semangat kedepan”, pungkasnya.

Reportase : Herwin Saswita

Dokumentasi : Herwin Saswita

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung