Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI kembali memberikan penghargaan untuk penulis buku terbaik dan penghargaan kepada pelaksana aktif serah yang tertib menyerahkan karyanya.
Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Pelaksana Serah Karya yang telah tertib melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, serta Pencipta Karya (Penulis buku cetak) yang telah menghasilkan dan menyerahkan karya buku terbaiknya ke Perpustakaan Nasional.
Penilaian dan pemberian penghargaan diberikan kepada penulis karya cetak yang telah menerbitkan karyanya mulai dari tahun 2016 sampai dengan bulan Juli 2022 serta telah diserahsimpankan.
Tahun ini terdapat sembilan buku terbaik dari tiga subjek. Terdiri dari subjek sains dan data, fotografi, dan hukum tenaga kerja.
Untuk subjek sains dan data terbaik pertama diraih buku berjudul Teknik Eksplorasi Data yang Harus Dikuasai Data Scientist karya Bagus Sartono, Dewi Kiswani Bodro, Gerry Alfa Dito.
Subjek fotografi terbaik pertama diraih buku Kisah Mata Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada karya Seno Gumira Ajidarma.
Subjek hukum tenaga kerja, buku berjudul Penyalahgunaan Keadaan (Undue Influence) dalam Perjanian Kerja: Karakteristik, Mekanisme Penyelesaian dan Pencegahan karya Nabiyla Risfa Izzati meraih terbaik pertama.
Sedangkan penghargaan penerbit dan produsen karya rekam, diberikan kepada 10 penerbit dari tiga jenis koleksi terbitan atau publikasi yang diserah-simpankan ke Perpusnas. Diantaranya, buku, buku elektronik dan media cetak terbitan berkala.
Jenis koleksi buku diserahkan kepada penerbit Biru Atma Jaya, Azkiya Pubishing, Gajah Mada University Press, dan IPB Press.
Jenis koleksi buku elektronik, diserahkan Deepublish, Among Karta, Universitas Islam Indonesia serta Universitas Katolik Soegijapranata. Dan jenis media cetak terbitan berkala, diserahkan kepada PT Kompas Media Nusantara (Kompas), dan PT Republika Media Mandiri (Republika).
Sementara itu, Kepala Perpunas Muhammad Syarif Bando mengapresiasi para penulis yang telah menghasilkan bahan bacaan untuk masyarakat. Menurutnya, buku yang dihasilkan merupakan wujud dari kesetiaan kepada bangsa untuk memberikan yang terbaik dalam bentuk tulisan yang dibutuhkan masyarakat.
"Indonesia butuh penulis, Indonesia butuh buku-buku. Penghargaan ini merupakan trigger bahwa Indonesia membutuhkan buku. Saya yakin dan percaya buku yang ditulis para penulis ini adalah buku yang terbaik," kata Syarif dalam Pekan Penghargaan Tahun 2022 yang diselenggarakan secara hybrid pada Senin, (14/11/2022).
Syarif Bando mengatakan, negara yang tumbuh bersama dengan buku pasti negara itu akan maju. Perpustakaan, civitas akademi dan penulis dapat mengambil peran dalam memperbanyak buku-buku untuk memastikan kemenangan di masa akan datang.
"Kami mengharapkan ke depan lebih banyak lagi buku-buku yang kita terbitkan untuk mengakomodir masyarakat dengan ilmu-ilmu terapan. Kita dapat mengambil peran untuk memperbanyak buku agar masyarakat tidak lapar buku," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, penyanyi Lisa A.Riyanto menyerahkan karya buku cetak daftar lagu A. Riyanto dan harddisk audio lagu A. Riyanto kepada Perpusnas. Putri bungsu A. Riyanto, Lisa A Riyanto mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berkontribusi mendukung serah simpan karya rekam.
"Keluarga memberikan produksi rekaman lagu-lagu dari almarhum bapak A. Riyanto. Mungkin ini belum semuanya karena ada ribuan lagu yang pernah diciptakan. Keluarga masih mengumpulkan karena keberadaannya masih terpencar. Kami berusaha untuk memberikannya kepada Perpusnas secara teratur," ungkap Lisa.
Reportase: Wara Merdeka
Dokumentasi: Ahmad Kemal/Andri Tri K