Perpustakaan Bung Karno Gelar Parade Tari Nusantara Dalam Bingkai Sumpah Pemuda

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Blitar, Jawa Timur--Bulan Literasi Kebangsaan dan Kepemudaan masih terus berlanjut rangkaian kegiatannya. Hari ini, Sabtu (26/7) dari barisan bangku penonton di  Amphiteater dipenuhi lebih dari 1400 orang yang antusias dalam melihat penampilan 347 penari dari kategori anak-anak sampai dewasa di panggung Amphiteater yang dipenuhi kilatan lampu cahaya warna-warni yang membalut musik gamelan dengan liak-liuk penari yang silih berganti naik ke panggung dengan indahnya. Lebih dari 34 tarian dipersembahkan mulai sore sampai malam hari itu dengan mengemas kebangsaan dan nasionalisme yang dibingkai dalam Parade Tari Nusantara dari Sabang sampai Merauke dalam rangka Hari Sumpah Pemuda.

Bulan Literasi Kebangsaan dan Kepemudaan ini memang lain dari pada yang lain seperti waktu sebelumnya. Ada sajian apik pada tahun ini yang dikemas dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-91 yang diselenggarakan Perpustakaan Bung Karno bekerjasama dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)  Kota Blitar dan juga sangar budaya Patrialoka.

Acara yang dikemas secara menarik ini mampu menyedot dan memberikan hiburan yang patut diacungi jempol karena menyajikan berbagai tarian dari seluruh nusantara dengan tata panggung yang spektakuler dan mempunyai makna yang istimewa pula, seperti yang disampaikan Kepala Bidang Layanan Informasi dan Kerjasama Agus Sutoyo dalam sambutannya mengatakan pagelaran  tari nusantara ini cukup istimewa dan spektakuler karena  diselenggarakan ketika berada dalam bulan Oktober, dimana bulan Oktober ini kita kenal sebagai bulannya Pemuda, bulannya Bahasa, dan bulannya Kebangsaan untuk masyarakat Indonesia.

"Untuk itulah Perpustakaan Bung Karno yang mendapat dukungan dari FPK dan juga mitra kami dalam berkesenian yaitu sanggar budaya Patrialoka menyemarakkan bulan literasi Kebangsaan dan Kepemudaan ini dengan menggelar parade tari nusantara yang cukup apik untuk dinikmati seluruh masyarakat Blitar Raya. Selain itu, parade tari ini diharapkan  dapat memeriahkan peringatan Sumpah Pemuda sekaligus wadah untuk berkarya berkreativitas bagi seniman-seniman tari khususnya, utamanya bagi warga Blitar Raya, dimana pada momen ini yang dihjarapkan dapat membangkitkan semangat dan motivasi bagi generasi Z dan Milenial sebagai genarasi penerus perjuangan pembangunan bangsa Indonesia," paparnya.

Sementara Ketua Foum Pembauran Kebangsaan Bambang Arjuno mengatakan dalam laporannya bahwa FPK sangat berterima kasih kepada Perpustakaan Bung Karno dan Sanggar Patrialoka, karena niat menyatukan masyarakat melalui berkesenian dapat gayung bersambut, karena untuk mengakomodir acara yang cukup besar dan spektakuler ini membutuhkan kerjasama yang apik hingg dapat terlaksana," ujarnya. Saya berharap, lanjut Bambang, kegiatan serupa ini dapat ditingkatkan lagi ke depan dan bisa menjadi agenda tahunan, sehingga kita mampu menjalankan misi dalam pembauran kebangsaan ini lebih erat lagi karena keberagaman kita ini selalu indah  kita jalani dalam kehidupan kita bermasyarakat dan bernegara.

Sedangkan Kepala Badan Kesbangpol Kota Blitar Hakim Sisworo menyambut baik kerjasama sinergitas ini dan berharap terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Hakim berharap pula pada momen ini dapat menggugah motivasi semua poihak dalam menggelorakan semangat cinta persatuan dan kesatuan Indonesia dalam kebhinekaan, terlebih untuk pemilihan lokasi parade tari nusantara ini sungguh tepat yaitu di Perpustakaan Bung Karno yang didalamnya ada makam Bung Karno. Menurut Hakim,  kegiatan para tari nusantara ini merupakan implementasi Permendagri Nomor 34 Tahun 2006, di mana untuk menjaga dan memeilihara keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa diperlukan adanya komitmen seluruh bangsa dan upaya-upayanya.

"Hal ini guna meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan terkait dengan otonomi daerah diperlukan pemahaman kewajiban melestarikan nilai-nilai sosial budaya, mengembangkan hidupan demokrasi, melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRI," kata Kepala Bakesbangpol Kota Blitar itu.

Parade Tari Nusantara menampilkan 347 penari dengan menampilkan 34 tarian dari Sabang Merauke, diantaranya: Tari retna anjali, tari Jejer Jaran Dhawuk, tari Retna Pembagya, tari laskar tani, , tari woro kesthi, pecut panembaga,  putri kirana, surya nwesari,  Pethilan perang kembang, dan masih banyak lagi. Masyarakat juga terhibur dengan tarian Saman dari Aceh dan tarian Sajojo dari Papua yang membawakan keunikan tarian dengan konsep persaudaraan yang dikemas secara enerjik, dan yang tak kalah menariknya di tengah-tengah tarian kebangsaan itu dua buah puisi dibacakan oleh seniman Blitar dan Kepala Bidang Layanan Informasi dan Kerjasama  dengan puisinya Aku Melihat Indonesia karya Bung Karno, dan acara ditutup dengan membacakan Sumpah Pemuda bersama-sama dipimpin oleh Ketua FPK Bambang Arjuno.**

Reportase:  Heri Purwanto

Fotografer: Juwito

 

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung