Perpustakaan Masuk Dalam Program Ketahanan Keluarga Tim PKK Kota Bogor

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta-Di sela-sela aktivitasnya, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menerima kunjungan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian yang juga sekaligus isteri  dari Wali Kota Bogor Bima Arya di Jakarta, Kamis, (25/1). Kunjungan tersebut dimaknai sebagai ajang berbagi pengalaman dalam mengembangkan perpustakaan.

Kepala Perpusnas menerangkan, menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Penataan Perangkat Daerah, kelembagaan perpustakaan dari sebelumnya kantor telah berubah menjadi dinas. Kedudukan perpustakaan sudah sejajar dengan dinas-dinas lainnya. Artinya, dengan peningkatan status tersebut, alokasi anggaran kelembagaan perpustakaan bisa ditambahkan secara signifikan.

Muhammad Syarif memberikan contoh Kota Surabaya yang mampu mengalokasikan anggaran perpustakaan hingga mencapai hampir 40 miliar per tahunnya. Pemerintah Kota Surabaya menganggap perpustakaan telah berjasa dalam mengedukasi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. “Perpustakaan harus berperan sebagai knowledge mobilization sehingga informasi dapat dicapai dan dirasakan manfaatnya hingga ke pelosok,” jelas Muhammad Syarif.

Kota Bogor, lanjut Kepala Perpusnas, bisa mencontoh seperti yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan peran perpustakaan lebih jauh. Kota Bogor adalah kota yang dinamis sehingga perlu dikembangkan perpustakaan yang menyediakan sumber bahan bacaan berkualitas. Di era serba digital saat ini, perpustakaan secara fisik bersaing dengan internet, jadi perlu adanya digitalisasi koleksi agar konten atau kandungan informasi dan pengetahuan didalamnya bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Hal yang sama disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian bahwa pendidikan yang terstruktur dapat memutus rantai kemiskinan. Namun, melihat kondisi yang ada saat ini tampaknya masih sebatas wacana saja. Oleh karena itu ia bersama Tim Penggerak PKK Kota Bogor berupaya memutus rantai kemiskinan tersebut, salah satunya memasukkan perpustakaan sebagai bagian dari program ketahanan keluarga, terutama mendorong peran ibu. “Ibu adalah perpustakaan atau madrasah utama bagi keluarga,” terangnya.

Yane pun berjanji akan mengkampanyekan gerakan membaca ke warga dan memanfaatkan perpustakaan sebagai cara memperoleh informasi yang berkualitas sehingga mendukung ketahanan keluarga. Kehadiran perpustakaan yang dilengkapi dengan jutaan koleksi, apalagi dengan keunggulan digitalnya, seperti e-book,dan e-journal sangat membantu kemudahan dunia pendidikan.

“Saya harap sepulangnya dari sini, para Tim Penggerak beserta kader-kader PKK di Kota Bogor bisa membuat program-program yang mengajak masyarakat mau datang ke perpustakaan,” himbau Yane di hadapan rekan-rekan penggerak PKK Kota Bogor.

 

Reportase: Arwan Subakti

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpusnas Republik Indonesia

Jumlah pengunjung: NaN