Perpustakaan Tak Lagi Memadai, Banggai Kepulauan Usulkan Solusi

Perpustakaan Tak Lagi Memadai, Banggai Kepulauan Usulkan Solusi

Perpustakaan Tak Lagi Memadai, Banggai Kepulauan Usulkan Solusi

Salemba, Jakarta – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menerima audiensi dari Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, dalam rangka membahas usulan pembangunan gedung layanan perpustakaan di daerahnya. Audiensi berlangsung pada Rabu (21/5/2025) di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Perpusnas, Salemba, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Rusli menyampaikan bahwa pembangunan perpustakaan merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas di Kabupaten Banggai Kepulauan.  

“Meski kami sudah menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2019 untuk renovasi gedung, lokasi perpustakaan saat ini dinilai kurang strategis karena berada tepat di persimpangan lampu merah, sempit, dan tidak memiliki halaman,” ujarnya. 

Dengan meningkatnya kesadaran literasi di masyarakat, Rusli berharap dapat menyediakan perpustakaan yang lebih representatif, layak, dan dilengkapi dengan fasilitas memadai. "Kami sudah menyiapkan lahan, dokumen perencanaan juga sudah kami buatkan, dan penganggaran pengawasan pun sudah kami siapkan," ungkapnya.

Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Banggai Kepulauan, Ramlin Hamid, turut menyampaikan capaian literasi di daerah tersebut. Ia menyebutkan, Tingkat Gemar Membaca (TGM) tahun 2024 telah mencapai 72,5%, sementara Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) sebesar 85%.

Ramlin menjelaskan bahwa pada tahun 2019, Banggai Kepulauan memperoleh DAK fisik sebesar Rp2,49 miliar yang digunakan untuk renovasi gedung, pengadaan koleksi, dan perabotan. 

“Tahun ini kami bersyukur memperoleh DAK non-fisik sebesar Rp850 juta, dan 50 persen di antaranya telah direalisasikan pada semester pertama,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa DAK fisik dan non-fisik terbukti memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan layanan perpustakaan yang lebih inklusif, ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, menyambut baik inisiatif Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai langkah konkret dalam memperkuat budaya baca dan literasi masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa walaupun belum ada kejelasan dari Bappenas terkait lokus prioritas DAK fisik tahun ini, program nasional literasi seperti Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) tetap berjalan.

“Target 180 lokus TPBIS tetap lanjut. Tahun ini hanya 78 lokus tambahan yang bisa didanai karena efisiensi anggaran,” tuturnya. 

Senada dengan hal itu, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas, Edi Wiyono, mengutarakan bahwa skema DAK fisik dinilai masih menjadi instrumen yang paling efektif dalam meningkatkan layanan perpustakaan di daerah.

“Kami berharap DAK fisik tetap dapat kami teruskan. Di samping itu, ini tahun pertama kami mengadakan DAK non-fisik. Kami juga berharap pelaksanaannya bisa dioptimalkan agar mampu menghidupkan ekosistem perpustakaan di daerah,” pungkasnya. 

 

Reporter: Nadia / Alditta Khoirun Nisa 

Dokumentasi: Indah

 

 

Galeri