Medan Merdeka Selatan, Jakarta - Perpustakaan merupakan rumah peradaban yang menjadi tempat manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Dari interaksi tersebut, muncullah norma kehidupan. Hal ini disampaikan Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional Subeti Makdriani saat menjadi pembicara dengan tema “Perpustakaan sebagai Rumah Peradaban†dalam Bincang Inspiratif bersama Pustakawan Utama Perpusnas. Selain Subeti, turut hadir sebagai narasumber Pustakawan Utama Perpusnas Titiek Kismiyati yang berbicara mengenai “Library Tourismâ€.
Keduanya tampil di panggung utama Perpusnas Expo 2019, Plaza Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/9/2019). Menurut Subeti, perpustakaan merupakan tempat berkehidupan bagi masyarakat. Perpustakaan menjadi tempat untuk membaca bagi masyarakat sekaligus menjaga aset peradaban. “Perpustakaan sebagai tempat menyimpan, tempat mengolah, dan tempat merawat peradaban,†ujar Subeti.
Dia menambahkan, isi informasi yang ada di perpustakaan tidak boleh hilang. Karena isi informasi yang ada di perpustakaan harus bisa dinikmati seluruh generasi, termasuk pewaris bangsa. “Setiap perpustakaan harus memiliki standarisasi yang baku, yaitu misalnya perpustakaan umum, isinya harus mengenai hal-hal yang bersifat umum kalau perpustakaan sekolah isinya harus hal-hal yang bersangkutan dengan pelajaran yang ada di sekolah,†jelasnya.
Sementara itu, menurut Titiek Kismiyati, perpustakaan bisa menjadi salah satu destinasi wisata. Hal ini bisa terwujud jika bentuk gedung yang mempunyai nilai sejarah atau menarik. Selain itu, fasilitasnya juga harus bersih, lengkap, dan nyaman untuk pengunjung.
“Destinasi wisata tidak harus ke tempat-tempat yang sudah biasa dikunjungi seperti, pantai, gunung dan lain-lain. Tetapi coba kita kalau berkenjung ke daerah atau negara lain jadikan perpustakaan sebagai salah satu destinasi tempat yang harus kita kunjungi, agar dapat menambah wawasan kita juga mengenai sejarah-sejarah yang ada di daerah atau di negara yang kita kunjungi tersebut,†tuturnya.
Menurutnya, untuk menarik pengunjung agar berkunjung ke perpustakaan bisa dilakukan melalui kerjasama dengan dinas pariwisata setempat, blogger, dan komunitas pariwisata.
Reporter: M. Andhika Pratama/Fotografer: Alfian Hadi Nugroho
Â
Â
Â