Seminar Urun Rembug Nasional

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Indonesia bisa menjadi negara besar, bahkan pada 2050 Gross Domestic Product (GDP) Indonesia diprediksi menempati peringkat ke-4 dunia. Demikian disampaikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjadi Keynote Speaker Urun Rembug Kebangsaan yang diadakan Nusantara Foundation di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu, (25/4).

“Tapi, kita jangan lengah, kita harus berbuat lebih cepat kalau perlu. Optimisi, jangan santai,” pesan Gatot. Bung Karno pernah mengingatkan suatu saat negara-negara dunia  akan iri dengan kekayaan Indonesia.

Menurut Jaya Suprana, Gatot merupakan tokoh yang memiliki integritas dan tanggung jawab. Salah satunya diperlihatkan ketika Gatot menolak permintaan pengusaha terkait impor beras. Lewat penuturannya pada 2015 silam, Gatot mengaku pernah ditawari uang Rp 500 miliar untuk membantu meloloskan izin impor beras. Namun, Gatot menolak. "Saya tahu benar beliau ditawari suatu nilai uang. Kalau saya, pasti saya ambil, tetapi beliau tidak dan tetap pada prinsipnya bahwa Indonesia harus swasembada beras," ujar Jaya.

Jaya Suprana yang juga salah satu produsen perusahaan jamu nasional berharap masyarakat dapat menjadikan kisah itu sebagai contoh untuk lebih peduli terhadap Indonesia. Sebab, masa depan Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.  

Pada acara tersebut, Jaya Suprana memberikan penghargaan terhadap tokoh Indonesia yang menjadi inspirasi di luar negeri. Penghargaan diberikan kepada Shamsi Ali, orang Indonesia yang menjadi wajah Islam moderat di New York, serta pendiri pesantren pertama di Amerika Serikat. Menurut Jaya Suprana, Shamsi Ali adalah orang yang memberikan inspirasi bukan sekadar lewat kata-kata, tetapi juga contoh dan perbuatan.

Seminar Urun Rembug Nasional menghadirkan sejumlah budayawan Eros Djarot, cendekiawan muslim Azyumardi Azra, pakar komunikasi politik Effendi Gazali, dosen FISIP UI Chusnul Mariyah, Phillips Widjaja.


Reportase : Humas Perpusnas

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung