SIGoblic Menghadang Pandemi Hadir di KIPP 2022

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jakarta - Dalam rangka penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022, inovasi SIGoblic (Sistem ISBN Go Public) Menghadang Pandemi milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dinyatakan sebagai Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022.

Perpusnas menjadi badan nasional ISBN untuk wilayah NKRI pada tahun 1986. Pada awalnya layanan ISBN dilaksanakan secara manual, dimana penerbit harus datang langsung ke Perpusnas untuk memperoleh ISBN (onsite). Kemudian, sejak Desember 2012 telah diluncurkan layanan ISBN online namun layanannya masih bersifat hybrid. Dalam prosesnya, penerapan layanan hybrid menimbulkan beberapa permasalahan sehingga pada April 2018 layanan ISBN efektif dilaksanakan penuh secara online.

Guna mendapatkan Top Inovasi Terpuji pada KIPP 2022, Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Perpusnas, Suharyanto pada sesi penilaian yang berlangsung dalam tahap Presentasi dan Wawancara mengatakan inovasi ini bisa diakses kapanpun dan dimanapun tanpa membutuhkan waktu dan biaya besar. Selain itu, layanan SIGoblic Menghadang Pandemi juga mendukung tuntutan transformasi digital.

“Selain bisa diakses kapanpun dan dimanapun, layanan ISBN online ini bisa mengakomodir terbitan digital (e-book),” terangnya secara daring, Selasa 28 Juni 2022.

Hingga saat ini, layanan ini telah dimanfaatkan oleh penerbit di 34 provinsi di Indonesia. Adapun jumlah penerbit yang terdaftar dalam database ISBN hingga Juni 2022 sejumlah 15.664 penerbit. Sedangkan nomor ISBN yang telah diterbitkan sejak awal pandemi di tahun 2020 hingga Juni 2022 tercatat 359.543.

Sejak diimplementasikannya layanan online ISBN secara penuh pada tahun 2018, layanan ISBN mengalami perkembangan yang menyeluruh dalam berbagai aspek, di antaranya manajemen pengajuan ISBN penerbit, jumlah permohonan ISBN per harinya meningkat tajam, sistem pencarian ISBN online, efisiensi pemanfaatan ruangan, dan perubahan sistem kerja.

“Sistem layanan ISBN online memudahkan penerbit memantau perkembangan pengajuan, jumlah permohonan yang dapat terlayani yakni 400-600 pengajuan dalam sehari, masyarakat dapat mengakses database ISBN dengan mudah, efisiensi dalam pemanfaatan ruangan, serta petugas layanan ISBN online dapat bekerja kapanpun dan dimanapun,” papar Suharyanto.  

Hasil layanan ISBN online memiliki kebermanfaatan bagi banyak pihak, baik internal maupun eksternal. Kebermanfaatan ini dapat dirasakan melalui ketersediaan fasilitas pada website ISBN dan interoperabilitas database ISBN dengan aplikasi lainnya yang didukung dengan kegiatan sosialisasi secara berkesinambungan.

Proposal Inovasi SIGoblic Menghadang Pandemi dinyatakan lolos Seleksi Administrasi dari 1.917 proposal yang dinilai oleh Tim Evaluasi mulai tanggal 10 – 30 Mei 2022.

Reporter: Basma Sartika   

PerpusnasPerpustakaan NasionalBuku TerbaruPerpusnas RIPerpustakaan Nasional Republik IndonesiaKoleksi Digital

Hak Cipta 2022 © Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Jumlah pengunjung