Banda Aceh- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan penandatangan nota kesepahaman bersama 10 Pemerintah Daerah dan 15 Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh pada Kamis, (20/5/2022) di Kota Banda Aceh.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Deni Kurniadi juga meresmikan gedung layanan perpustakaan Kota Banda Aceh yang dibangun dengan bantuan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus subbidang perpustakaan.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menyambut baik pelaksanaan acara penandatanganan Nota  Kesepahaman antara yang dilakukan Perpusnas dengan daerahnya. Selain itu digelarnya kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat dan peresmian layanan perpustakaan baru di Kota Banda diyakini akan membawa efek besar pada peningkatan budaya baca di kotanya.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Perpunas di Banda Aceh telah hadir sebuah perpustakaan dan ini akan menjadi perpustakaan yang terbaik di Aceh dan bertaraf nasional. Nantinya tidak hanya mendobrak daya baca, dan akan menumbuhkan ekonomi di sekitarnya, kita akan memanfaatkan perpustakaan ini sebagai destinasi wisata di kota Banda Aceh,†ungkapnya.
Tidak hanya, Aminullah mengatakan seluruh kegiatan yang dilakukan hari ini dalam rangka meningkatkan literasi di Kota Banda Aceh. “Saya menyambut baik dan saya merasa sangat bahagia acara ini sungguh bermanfaat. Karena boleh dikatakan salah satu sebab Aceh masih belum maju karena barangkali pendidikan yang masih rendah dan daya bacanya juga rendah. Dengan adanya literasi ini akan menumbuhkan daya dobrak untuk memasyarakatkan daya baca di Aceh,†imbuhnya.
Di sisi lain Deni mengungkapkan pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi mendorong peran strategis perpustakaan sebagai organisasi publik yang memiliki andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pelaksanaan Penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini menjadi bukti nyata eratnya sinergi yang terus dibangun antara Perpustakaan Nasional sebagai lembaga pembina dengan seluruh jenis perpustakaan di Indonesia. Sehingga perpustakaan semakin aktif sebagai unsur penting dalam penguatan literasi untuk kesejahteraan,†sebutnya.
Deni juga mengatakan bahwa upaya membangun kualitas manusia budaya literasi diperlukan sebagai fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berkualitas dan sejahtera. “Budaya literasi berkontribusi dalam pengembangan kebudayaan untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,†sebutnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'aduddin Djamal yang juga berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada Perpusnas atas upaya peningkatan indeks literasi masyarakat di berbagai daerah khususnya Provinsi Aceh. Dirinya menilai Perpusnas menjadi salah satu mitra Komisi X DPR RI dengan kinerja yang paling baik, meskipun dengan anggaran yang paling kecil.
“Terima kasih jajaran Perpusnas sudah membangun Perpustakaan di Banda Aceh. Semoga dengan upaya tersebut bisa meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh,†tuturnya. Illiza juga menyebutkan Komisi X akan terus mendorong kemitraan yang sudah terjalin dengan Perpusnas dalam menyediakan dukungan literasi menjadi lebih erat lagi sesuai tujuan Presiden Jokowi mewujudkan manusia unggul.
“Untuk memotivasi masyarakat mau baca dan datang ke perpustakaan, mau mencari ilmu, sediakan pojok bacaan di fasilitas masyarakat, berikan akses yang mudah dijangkau masyarakat. Kalau masyarakat cerdas, kotanya juga akan cerdas. Penguatan literasi digital juga harus didukung kebijakan yang berpihak sehingga masyarakat dekat dengan sarana literasi yang baik,†pungkasnya.
Pada tahun 2022, Kota Banda Aceh mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 Miliar untuk Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Selain itu berbagai daerah di Provinsi Aceh juga telah mendapatkan bantuan melalui Perpusnas, sehingga total DAK untuk Provinsi Aceh, telah mencapai lebih dari 21 miliar.
Reporter: Eka Purniawati
Fotografer: Prakas Agrestian